Kesehatan
Libur Panjang Nih, Ketimbang Stres Ini Saatnya Anda Berlibur
Bagaimana Anda tahu kapan Anda telah mencapai titik puncak stres dan jenuh dan sudah harus pergi berlibur? Inilah tanda-tandanya.
TRIBUNKALTIM.CO -- Anda mungkin tidak akan ragu-ragu untuk libur jika sedang flu. Tapi akankah Anda mengambil hari libur ketika tingkat stres Anda sudah nyaris melewari batas? Banyak dari kita, menjawab tidak.
Dalam sebuah survei tahun 2011 oleh American Psychological Association, dari 1.546 orang, sekitar sepertiga responden mengatakan, mereka biasanya merasa tegang atau stres selama hari kerja.
Meskipun hampir semua dari kita membutuhkan istirahat sesekali, banyak yang jarang mengambil hari libur karena mereka khawatir orang lain akan memandang rendah mereka, kata Paula Davis-Laack, PhD, penulis buku Addicted to Busy.
Baca: Rencana Liburan? Yuk Berburu Tiket dan Promo di Silk Air Travel Fair Akhir Pekan Ini
Stres tingkat tinggi tidak hanya akan menyebabkan kelelahan tapi juga dapat menyebabkan masalah perut, sulit tidur, sakit kepala, dan banyak lagi, menurut ulasan para peneliti dari University of South Florida pada 2011.
Bagaimana Anda tahu kapan Anda telah mencapai titik puncak stres dan jenuh dan sudah harus pergi berlibur? Inilah tanda-tandanya.
1. Setiap masalah kecil berubah menjadi masalah besar
"Ada hari-hari ketika Anda merasa seperti orang termalang di dunia dan ini membuat Anda mudah tersinggung," kata Davis-Laack.
"Pada hari-hari seperti itu, Anda harus mencoba untuk menjaga perspektif yang benar. Tentu, gangguan akan selalu muncul, tetapi tidak semua masalah ada di level 10 yang harus Anda anggap sangat genting" katanya.
Jika Anda bertindak mudah marah dan membesarkan masalah kecil terhadap rekan kerja atau klien, mungkin sebabnya karena Anda tidak memanfaatkan waktu cuti untuk bersantai atau berlibur.
2. Anda mulai membuat banyak kesalahan
"Stres kronis adalah penyebab paliing umum dari kesalahan kerja, dan itu pertanda bahwa Anda mungkin perlu untuk mengambil langkah mundur," kata Davis-Laack.
Studi menunjukkan, bahwa ketika dokter dan apoteker stres atau memiliki beban kerja yang berat, mereka rentan membuat kesalahan yang serius dan dapat berpotensi fatal bagi pasien.
Jika Anda mengalami hal yang serupa, Davis-Laack menyarankan Anda untuk mundur sejenak dari pekerjaan.
"Buatlah atasan Anda atau klien tahu bahwa Anda butuh waktu untuk memperbaiki kesalahan Anda dan akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi."