MUI: Tidak Mudah Menyadarkan Pelaku Prostitusi
Kendati tak bisa dihilangkan 100 persen, namun MUI merespon positif langkah pemerintah menutup lokalisasi.
Penulis: Rafan Dwinanto |
TRIBUN KALTIM/ARIDJAWANA
Inilah suasana sunyi sepi kawasan yang dijadikan tempat prostitusi yang berada di Manggar Sari, Balikpapan Timur, Jumat (13/5/2016).
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Menyadarkan pelaku prostitusi agar kembali ke jalan yang benar tidaklah gampang.
Hal ini diungkapkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim, Hamri Haz.
Prostitusi, menurut Hamri, merupakan penyakit masyarakat sejak dulu kala. "Jelas tidak bisa disadarkan dengan sekali pertemuan saja. Jangankan mereka yang sudah menjadikan hal itu sebagai pekerjaan, yang lain saja susah," ungkap Hamri.
baca juga
Kendati tak bisa dihilangkan 100 persen, namun MUI merespon positif langkah pemerintah menutup lokalisasi.
Sudah sejak lama MUI berharap agar pemerintah tak melegalkan prostìtusi.
"Sulit untuk 100 persen bersih dari prostitusi. Tapi paling tidak, ada perubahan dari penutupan ini," tuturnya.
baca juga
MUI, kata Hamri, juga diajak mengambil peran dalam penutupan lokalisasi ini. Paling tidak membantu menyadarkan para penghuni lokalisasi.
"Sejak dulu kami selalu menyelipkan agar prostitusi tidak dilegalkan, di setiap dakwah yang kami lakukan," katanya. (*)
***
Perbarui informasi terkini, unik, dan menarik melalui medsos.
Join BBM Channel, invite PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co, follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim
Rekomendasi untuk Anda