Usai Mencicipi, Erni Bilang Sate Daging Buaya Enak. . .
Erni (28) lahap menyantap satu demi satu daging sate yang ada di hadapannya. Bukan sate ayam atas daging sapi yang dimakan, melainkan daging buaya.
TRIBUNKALTIM.CO - Erni (28) terlihat lahap menyantap satu demi satu daging sate yang ada di hadapannya. Bukan sate ayam atas daging sapi yang dimakan, melainkan daging buaya.
Ya, Eni bersama anak dan suaminya tengah menikmati sate buaya di Penangkaran Buaya Teritip, Balikpapan Timur.
Sabtu (9/7/2016) saat keluarga lain menghabiskan liburan ke mal atau pantai, Erni dan keluarganya memilih berlibur melihat hewan predator yang dikenal buas ini dan juga pemakan daging.
"Dagingnya enak walaupun agak keras, dan terasa panas seperti daging kambing," ujarnya.
Ia sendiri mengaku penasaran soalnya dari informasi yang ia dapat, daging buaya bisa menyembuhkan penyakit kulit dan menambah stamina. Erni juga mengaku tak takut atau geli saat memakan hewan melata buas tersebut.
BACA JUGA: Asmiatun Senang Bisa Melihat Buaya dan Gajah di Satu Lokasi
"Kalau lihat langsung buaya yang takut juga, tapi ini kan sudah dipotong tinggal dagingnya saja, jadi berani," katanya sambil terkekeh.
Penangkaran buaya Teritip sebenarnya telah ada lama di Kota Balikpapan dan menjadi salah satu destinasi wajib yang harus dikunjungi ketika singgah.
Dengan luas lahan sekitar 4,5 hektare, penangkaran buaya Teritip saat ini dihuni sekitar 2 ribu ekor buaya yang statusnya dilindungi karena terancam punah.
Selain buaya tempat rekreasi yang dikelola CV Surya Raya ini juga terdapat gajah yang menjadi koleksinya.
Adrian, pengelola lokasi wisata ini mengatakan dari 2 ribu ekor buaya 1.900-an berjenis buaya muara yang hingga kini masih bisa diternak.

Seorang karyawan rumah makan sedang membakar sate buaya. Kuliner ekstrem, sate buaya ini terdapat di Jalan Gatot Subroto No. 36, Kelurahan Bandara, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda. (TribunKaltim/Budhi Hartono)
"Ada tiga jenis buaya yang kita punya yakni buaya muara, buaya air tawar dan buaya sinyulong, tapi yang kita ternak hanya muara, yang lainnya konservasi menyelamatkan dari kepunahan," katanya, Sabtu.
Di penangkaran Teritip pengunjung tak hanya bisa melihat buaya atau berfoto bareng tetapi bagi yang penasaran menyukai tantangan bisa juga melakukan wisatan kuliner ekstrim yakni makan daging buaya yang diolah menjadi sate.
Terletak di sisi utara penangkaran dari jauh sudah terlihat karena menjadi lokasi paling favorit pengunjung terlihat dengan penuhnya orang mengantre ingin mendapatkan sate buaya.
Adrian sendiri mengaku pihaknya melakukan pemotongan buaya konsumsi dilakukan 1 kali dalam setahun di mana sekali potong langsung 200 ekor.
