Mancanegara
ISIS Klaim Dalang Pemboman yang Tewaskan Puluhan Orang di Kabul
Sayed mengungkapkan jika situasi di lokasi pengeboman sangat menyedihkan, semua orang berusaha mencari kerabat atau teman-teman mereka.
TRIBUNKALTIM.CO, KABUL - Kelompok ekstrimis ISIS mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan puluhan orang saat demonstrasi damai yang dilakukan oleh kelompok minoritas di Kabul, Aghanistan.
Serangan ini menimbulkan kekhawatiran jika ISIS dapat memperluas jangkauan terornya di luar kawasan timur negara tersebut, dimana tempat ISIS biasa beroperasi.
"Saya melihat puluhan orang-orang tergeletak berdarah di sekitar daya dan ratusan orang terlihat panik melarikan diri dari lokasi kejadian," ujar Fatima Faizi, seorang jurnalis Afghanistan.
Sejauh ini akibat aksi pengeboman telah menewaskan sedikitnya 80 korban jiwa.
Lebih dari 260 orang terluka dan telah dibawa ke rumah sakit di Kabul, menurut keterangan Ismail Kawoosi selaku juru bicara Kementerian Kesehatan Afgahnistan.

Pemerintah merilis sedikitnya 80 orang tewas dan 231 orang lainnya terluka. (Adam Ferguson/The New York Times)
Seorang saksi mata, Sayed Hamed (30) yang turut ikut terlibat dalam aksi protes tersebut tetapi pulang lebih awal sebelum ledakan terjadi.
"Saat saya sedang melihat peristiwa pengeboman dari jarak sekitar 2 kilometer, terlihat beberapa orang berlari menuju lokasi kejadian, adapula yang menangis sedih setelah tiba di lokasi kebakaran" ujarnya
Sayed mengungkapkan jika situasi di lokasi pengeboman sangat menyedihkan, semua orang berusaha mencari kerabat atau teman-teman mereka.
Serangan ini merupakan yang terburuk dalam beberapa bulan terakhir yang memakan banyak korban jiwa.
Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, dalam sebuah pernyataan mengungkapkan serangan yang menimpa ribuan Hazara, kelompok etnis monoritas saat melakukan aksi protes, dilancarkan dengan menggunakan misi bom bunuh diri.

Korban bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan. (Adam Ferguson/The New York Times)
"Serangan ini dilakukan oleh tiga orang dari ISIS yang membawa bom bunuh diri. Orang pertama berhasil meledakkan bom, sementara bom yang dibawa oleh orang kedua gagal melakukan ledakan. Dan yang terakhir tewas ditembak mati oleh pasukan keamanan," ungkap kementerian.
Ledakan yang terjadi di Kabul, Sabtu (23/7/2016) sore waktu setempat berlangsung di dekat gedung Parlemen Afghanistan dan Universitas Kabul.
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani memerintahkan mengibarkan bendera setengah tiang terkait insiden yang terjadi. (nytimes/CNN)
***