Siswa Mengenal Nusantara
Tiba di Kalimantan Disambut Tari Dayak, Pulang Nanti Wajib Bikin Makalah
Proses seleksi peserta terpilih ketat, mereka bekerja sama dengan Diknas Pendidikan setempat.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Pupuk Indonesia bersama anak usahanya Pupuk Kaltim dan Hutama Karya menyambut kedatangan 20 pelajar asal Banten di VVIP room Pemprov Kaltim kawasan Bandara Sultan Adji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Minggu (7/8/2016) sore.
Kedatangan para pelajar tersebut dalam rangka program Siswa Mengenal Nusantara (SMN). Sebelumnya, pada pagi harinya telah diberangkatkan 20 pelajar asal Kaltim ke Banten untuk mengikuti program yang sama.
Saat turun dari bus, 20 pelajar tersebut disambut para penari dan iringan musik khas Dayak Kalimantan Timur.
BACA JUGA: Kisah Bripka Seladi yang Usai Dapat Penghargaan Sebagai Polisi Jujur, Tetap Jadi Pemulung
Di depan pintu masuk sebelah kanan gedung para pejabat perusahaan beserta perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kaltim berjejer, kemudian mengalungi kerajinan tangan khas Kaltim kepada seluruh rombongan asal Banten tersebut.
Kepada Tribun, Koordinator rombongan peserta SMN asal Banten, Bambang Wahyu Agung mengatakan PT Jiwasraya merupakan penanggung jawab program BUMN Hadir untuk Negeri di Provinsi Banten.
Adapun BUMN anggota lainnya, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT Adhi Karya, dan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN).
BACA JUGA: 20 Peserta Program SMN Terbang ke Banten, Ini Targetnya
"Ini kota yang baru bagi kami. Senang mengantar anak kami dari Banten, agar bisa merasakan bagaimana hidup di kaltim. Kami titipkan anak-anak kami, dengan harapan dapat dibina, diajarkan, diberi sesuatu. Agar sekembalinya, dapat mengaplikasikan apa yang dipelajari di sini," paparnya.
Diketahui, proses seleksi peserta terpilih ketat, mereka bekerja sama dengan Diknas Pendidikan setempat. Para pelajar di Banten berlomba membuat karya tulis yang berkaitan dengan budaya dan Nusantara.
Dari 40 makalah yang diseleksi, dipilihlah 20 orang penulis terbaik.
"Nanti mereka pulang harus buat makalah terkait Kaltim, dari budaya, industri. Informasinya mereka akan tinggal di rumah penduduk selama seminggu agar mereka benar-benar belajar kehidupan masyarakat di sini," kata Bambang yang juga merupakan Senior Manager PT Krakatau Steel. (*)
***