Berita Pemkab Kutai Timur

Defisit APBD, Kesepakatan Pembayaran Proyek Besar Akan Ditinjau

Ia sudah melayangkan surat kepada SKPD terkait guna pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar 30 persen.

HO_HUMAS SETKAB KUTIM
Bupati dan Wabup Kutim saat memimpin coffee morning di Ruang Meranti. 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Di tengah kelesuan ekonomi dan defisit anggaran tahun ini, Bupati Kutai Timur Ismunandar memotivasi seluruh jajarannya untuk tetap semangat membangun kebersamaan dan menjaga kekompakan dalam melaksanakan pembangunan di daerah ini.

Optimalisasi dan rekalkulasi anggaran di tiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menjadi salah satu opsi yang dilakukan Pemkab Kutim dalam mengkaji besaran belanja akibat pemangkasan anggaran oleh pemerintah pusat.

“Saya telah menginstruksikan Tim Anggaran Pemerintah Daerah ( TPAD) untuk mengkaji lebih rinci besaran belanja yang masih tersedia di tiap SKPD dan yang sudah terserap. Terutama pekerjaaan dengan sistem penunjukan langsung. Seperti yang ada di Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bagian Perlengkapan, serta Bagian Umum dan Protokol,” ujar Bupati Ismunandar, saat membuka coffee morning di Ruang Meranti, Senin (5/9/2016).

(Baca juga: Sikapi Defisit Anggaran, PDAM Jajaki Alternatif Skema Pembiayaan)

Selain itu Ismu, sapaan akrab Ismunandar, juga sudah melayangkan surat kepada SKPD terkait guna pencairan Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar 30 persen untuk membiayai kegiatan operasional desa serta optimalisasi pelayanan. Sementara terkait proyek besar di atas Rp 3 miliar, Ismu mengatakan akan meninjau ulang bagaimana proses kesepakatan pembayarannya.

(Baca juga: Pemkab Fokus Akreditasi Seluruh Puskesmas, Ini Roadmapnya)

“Pemkab Kutim akan duduk bersama dengan para rekanan besar ini. Membicarakan skema pembayaran, apakah bersedia untuk dibayarkan di tahun anggaran berikutnya. Jadi paling lambat data-data ini sudah selesai minggu depan. Sehingga kita bisa lebih mudah menghitungnya .Untuk pelaku usaha kecil dan lokal tetap diprioritaskan,” jelas Ismu, seraya meminta seluruh peserta coffee morning untuk bisa mengerti dan memaklumi kondisi bangsa saat ini.

Untuk besaran penghematan dan pemotongan anggaran tiap daerah sudah disampaikan oleh pemerintah pusat melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2016 tanggal 12 Mei 2016 tentang langkah-langkah penghematan dan pemotongan anggaran belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka pelaksanaan APBD 2016.

Total besaran pemotongan anggaran termasuk pengurangan transfer daerah sepanjang tahun ini Rp 115,02 triliun. Khusus Pemkab Kutim terpangkas hingga Rp 1,4 triliun.

Selain defisit anggaran, dalam coffee morning juga dibahas persiapan pelaksanaan HUT Kutim Oktober mendatang. Forum agribisnis club, KTP elektronik, perkembangan peraturan daerah tentang pemilihan Kepala Desa serentak, pembangunan Rumah Layak Huni (RLH), jumlah tenaga honorer di Kutim, serta Kawasan Ekonomi Khusus Maloy. (*hms4/adv)

***

Baca berita unik, menarik, eksklusif dan lengkap di Harian Pagi TRIBUN KALTIM

Perbarui informasi terkini, klik  www.TribunKaltim.co

Dan bergabunglah dengan medsos:

Join BBM Channel - PIN BBM C003408F9, Like fan page Facebook TribunKaltim.co,  follow Twitter @tribunkaltim serta tonton video streaming Youtube TribunKaltim


Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved