Gubernur Dekati BUMN Tiongkok untuk Garap Jembatan Bulungan - Tarakan
Ia menyatakan, perlunya bertemu dengan Duta Besar Tiongkok tak lain agar mampu mendapat dukungan pembangunan infrastruktur.
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie akan mendekati Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia demi membicarakan sejumlah rencana pembangunan strategis di provinsi paling bungsu.
Diakui mantan Sekprov Kalimantan Timur itu, beberapa rencana pembangunan Kalimantan Utara seperti kawasan industri dan pelabuhan termasuk Jembatan Bulan sangat baik dikerjasamakan.
“Kami akan jadwalkan. Mereka juga perlu cari waktu,” tuturnya saat disua Tribun Kaltim, Selasa (13/9/2016).
Ia menyatakan, perlunya bertemu dengan Duta Besar Tiongkok tak lain agar mampu mendapat dukungan pembangunan infrastruktur sebagai muara dari kerjasama yang dijalin pemerintah Indonesia dengan negara Tirai Bambu itu.
Baca: Butuh Rp 18 Triliun Realisasikan Jembatan dan Koridor Jalan
“Kita bisa dapat pembiayaan dari Tiongkok yang sudah komitmen dengan pemerintah Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur. Mungkin juga bisa kerjasama di bidang kebudayaan dan pendidikan. Itu kami sedang rintis,” tuturnya.
Berdasar kerjasama bilateral Indonsia-Tiongkok, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tiongkok dapat masuk ke Indonesia. Pemerintah Indonesia dan BUMD Tiongkok tuturnya akan didorong untuk ikut mendukung pembangunan infrastruktur di Kalimantan Utara.
“Payungnya kan sudah ada. Pemerintah Indonesia bisa menentukan bahwa ini pembangunan diletakkan di Kaltara aja. Kan yang sudah itu di Jawa banyak. Masa di Jawa terus sih, Indonesia bukan hanya di Jawa,” sebutnya.
Baca: Pemprov Garap Koridor Jalan dari Jembatan Bulan Menuju Empat Kabupaten
Misal membangun Jembatan Bulan, Irianto menilai BUMN Tiongkok sudah berpengalaman membangun di wilayah Indonesia. Seperti halnya jembatan Suramadu.
“Apakah nanti mereka berminat untuk Jembatan Bulan, ya kami tawarkan. Termasuk kawasan industri dan pelabuhan. Pada dasarnya mereka berminat di bidang-bidang seperti itu,” sebutnya.
Ia mengakui rencana pembangunan yang dibuat Pemprov Kalimantan Utara masih bersifat makro. Dengan kata lain, perencanaan yang dibuat masih sebatas studi kelayakan, belum sampai pada desain bahkan detail engineriing desain (DED).
Dengan begitu, BUMN Tiongkok dapat memberi dana hibah dalam proses penyusunan desain jembatan.
Sebelumnya dalam siaran pers Biro Umum dan Humas yang diterima Tribun, Irianto bertemu dengan sejumlah petinggi BUMN Tiongkok.
Salah satunya adalah PT China Road and Bridge Corporation (CRBC) yang ntabene salah satu BUMN terbesar keempat di Tiongkok.