Berikut Identitas Tiga WNI yang Dibebaskan Abu Sayyaf
Menurut informasi dari Military Intellegence of Phillipine, ketiganya bernama Teo Kopong, Lorenz Koten, dan Emmanuel telah diserahkan kepada MNLF
TRIBUNKALTIM.CO, SULU - Milisi Abu Sayyaf, Filipina kembali membebaskan tiga orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera.
Dilansir dari Mindanao Examiner Newspaper, disebutkan lepasnya tiga WNI tersebut merupakan hasil dari negosiasi yang dilakukan antara Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan juga Panglima Mindanao Barat Mayoraldo De La Cruz.
Selain itu, ada juga peran Mayjend (Purn) Kivlan Zein serta petinggi MNLF Nur Misuari yang berupaya melakukan pembebasan.
Menurut informasi dari Military Intellegence of Phillipine, ketiganya bernama Teo Kopong, Lorenz Koten, dan Emmanuel telah diserahkan kepada Moro National Liberation Front (MNLF).
BACA JUGA: BREAKING NEWS - Tiga WNI dan Satu Warga Norwegia Dibebaskan Abu Sayyaf
Menurut Ryamirzad Ryacudu, keberhasilan ini merupakan buah dari kerja sama yang konkret antar Kementerian Pertahanan dan Angkatan Bersenjata kedua negara.
"Ini merupakan wujud tindak lanjut dari kesepakatan Trilateral Filipina, Indonesia dan Malaysia yang telah ditandatangi di Bali, beberapa waktu lalu," kata Ryamirzad Ryacudu melalui siaran pers resmi Kemenhan, Minggu (18/9/2016).
Warga Norwegia
Kemarin, Kelompok Abu Sayyaf juga membebaskan seorang sandera warga negara Norwegia yang diculik setahun yang lalu di bagian selatan Filipina.
BACA JUGA: Buka Layanan di Hari Minggu, 20 Pekerja Sawit Rekam Data e-KTP
Sandera berkewarganegaraan Norwegia itu ditangkap Abu Sayyaf bersama dengan dua warga negara Kanada yang kemudian dipenggal kepalanya dan seorang wanita Filipina yang beberapa waktu lalu dibebaskan.
Sekkingstad Darismk dibebaskan di kota Patikul di provinsi Sulu.
Ia kemudian diamankan pemberontak oleh Front Pembebasan Nasional Moro, yang telah menandatangani kesepakatan perdamaian dengan pemerintah dan membantu bernegosiasi pembebasannya.
Lebih lanjut Sekkingstad juga menginap semalam di rumah Ketua Front Pembebasan Nasional Moro Nur Misuari di Sulu.
"Selanjutnya ia akan bertemu dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada hari Minggu," kata Jesus Dureza yang menyarankan Duterte untuk melakukan pembicaraan damai dengan pemberontak.