Jelang Pilgub, Partai Hijau Ini Justru Terbelah
"Kita tidak akan berkoalisi dengan PPP Rusman Yaqub. Karena mereka PPP yang salah," tegasnya.
Penulis: Rafan Dwinanto |
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dualisme di internal DPW PPP Kaltim belum usai.
Bahkan tensinya cenderung meninggi menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2018.
Senin (26/9/2016), DPW PPP Kaltim versi Djan Faridz menggelar musyawarah wilayah di Hotel Mesra Internasional.
Agendanya memilih ketua baru periode 2016-2021 dan konsolidasi jelang Pilgub Kaltim.
"Kepengurusan kami memiliki dasar konstitusi yang kuat. Sebagaimana putusan Mahkamah Agung (MA), Oktober 2015 lalu, yang mengabulkan permohonan PPP kubu Djan Faridz dan memutuskan pengurus PPP yang sah adalah hasil Munas Jakarta, dengan Ketua Umum Djan Faridz dan Sekertaris Jenderal Dimyati Natakusuma," tegas Syaharani, Ketua DPW PPP versi Djan Faridz.
Dengan kepengurusan yang sah, Syaharani pun mengklaim PPP yang dipimpinnya paling berhak menentukan figur bakal calon gubernur.
Syaharani juga percaya diri dengan tak akan bergabung bersama DPW PPP kubu Romahurmuzy yang dipimpin Rusman Yaqub, untuk mengusung bakal calon gubernur.
"Kita tidak akan berkoalisi dengan PPP Rusman Yaqub. Karena mereka PPP yang salah," tegasnya. (*)
