PT Freeport Indonesia

Kisruh Freeport, Sri Mulyani Tak Ingin Ada Negosiasi Tertutup

Sebab dengan begitu ia meyakini pengelolaan SDA bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat.

Warta Kota/Henry Lopulalan
Menteri Keuangan Sri Mulyani 

TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menganggap masalah dengan PT Freeport Indonesia sebagai masa transisi ke era pengelolaan pertambangan yang lebih transparan.

"Jadi tidak ada lagi negosiasi yang tertutup atau tidak transparan," ujar perempuan yang kerap disapa Ani itu di Kantor Menteri Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (22/2/2017).

Menurutnya, transparansi pengelolaan sumberdaya alam (SDA) nasional merupakan poin penting yang harus terus diupayakan.

Sebab dengan begitu ia meyakini pengelolaan SDA bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat.

Kementerian Keuangan tutur Ani, akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) ihwal masalah Freeport.

Seperti diketahui, masalah perusahaan tambang itu juga berkaitan dengan penerimaan negara.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menegaskan bahwa pemerintah akan berjalan sesuai Undang-Undang Minerba dan mementingkan kepentingan nasional dalam menindaklanjuti masalah Freeport.

Sebelumnya, CEO Freeport McMoran Inc, Richard Adkerson berencana menempuh arbitrase bila tidak ada kata sepakat dengan pemerintah Indonesia.

Ia menilai pemerintah dianggap berlaku sepihak dalam menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017.

Dalam aturan tersebut, mewajibkan perusahaan tambang pemegang Kontrak Karya (KK) untuk mengubah status kontraknya menjadi IUPK.

Tanpa itu, pemegang KK tidak diperbolehkan ekspor konsentrat. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved