PT Freeport Indonesia

Sepucuk Surat untuk Jonan dari Bos Freeport yang Pulang Kampung

Dalam suratnya, Adkerson mengatakan, dia pamit karena harus menyelesaikan urusan bisnisnya di Negeri Paman Sam.

SEC HISTORICAL
Presiden dan CEO Freeport-McMoran Inc, Richard C Adkerson 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Presiden Direktur Freeport McMoran Inc, Richard C Adkerson melayangkan sepucuk surat kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.

Surat itu diberikan sebelum Adkerson kembali ke kampung halamannya di Amerika Serikat.

Dalam suratnya, Adkerson mengatakan, dia pamit karena harus menyelesaikan urusan bisnisnya di Negeri Paman Sam.

Dia juga mengapresiasi kesempatan yang diberikan Jonan untuk menyelesaikan kisruh Freeport Indonesia dengan pemerintah, meski hingga saat ini Freeport Indonesia dan pemerintah belum mencapai kesepakatan.

"Saya kembali ke Amerika Serikat karena ada komitmen bisnis yang lain. Saya apresiasi saat bersama Anda (Jonan) dan staf yang mendedikasikan untuk bekerja soal masalah kami selama kunjungan saya," tulis Adkerson dalam suratnya, Kamis (23/2/2017).

Adkerson berkeyakinan masih ada jalan keluar yang bisa ditempuh kedua belah pihak. Terlebih lagi, posisi Freeport di Indonesia memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Papua dan nasib ribuan karyawan yang ada di Tanah Air.

"Saya percaya kita dapat menemukan jalan untuk mencapai solusi yang menyenangkan dan menguntungkan semua pemangku kepentingan," kata Adkerson.

Baca: Eskalasi Menghangat, Harga Saham Freeport Terus Tergerus

Baca: Terus Tunjukkan Sikap Negatif, Sri Mulyani Peringatkan PT Freeport

Baca: Cadangan Emas Masih Besar, Freeport Sulit Hengkang dari Indonesia

Baca: Ini Dia Pertimbangan Plus Minus jika Freeport Hengkang

Terpisah, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri mengaku telah menerima banyak laporan terkait kelangsungan para pekerja PT Freeport Indonesia (PTFI) di Papua.

Dalam laporan tersebut, dituliskan bahwa para pekerja Freeport Indonesia saat ini tengah dihantui isu pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan tambang yang bermarkas di Amerika Serikat (AS) tersebut.

"Laporannya ada, tetapi jumlahnya saya harus cek lagi karena saya baru pulang dari Manila tadi malam," ujar Hanif.

Hanif pun berencana terbang ke Papua untuk menemui para serikat pekerja Freeport Indonesia. Rencana pertemuan tersebut guna membahas kelangsungan para pekerja Freeport Indonesia yang diisukan akan dilakukan PHK besar-besaran oleh Freeport Indonesia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved