Breaking News

Korupsi KTP Elektronik

Ancaman dari Anggota DPR, Iming-iming Uang, Berikut 8 Hal Menarik dari Sidang Keempat Kasus E-KTP

Ancaman tersebut berisi tekanan agar Miryam tak mengakui adanya pembagian uang untuk sejumlah anggota DPR RI.

Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
Miryam S. Haryani. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Persidangan kasus dugaan korupsi pengadaan KTP berbasis elektronik (e-KTP) telah memasuki sidang keempat, Kamis (30/3/2017).

Pada sidang yang berlangsung di Pengadilan Tipikor Jakarta, kemarin, ada sejumlah hal menarik yang menjadi sorotan.

Dalam sidang kali ini, jaksa penuntut umum KPK menghadirkan tujuh saksi.

Mereka terdiri dari tiga penyidik yakni Novel Baswedan, Ambarita Damanik, dan Irwan Santoso, kemudian dari mantan anggota DPR RI yaitu Miryam S Haryani, Ganjar Pranowo, Agun Gunanjar Sudarta, dan mantan Menteri Keuangan Agus Martowardojo.

Pada sesi pertama, tiga penyidik dikonfrontasi dengan Miryam.

Berikutnya, giliran Ganjar, Agun, dan Agus yang diperiksa secara bersamaan.

Baca: Namanya Tersangkut Korupsi E-KTP, Ini Kisah Masa Lalu Setya Novanto yang Pernah Jadi Pembantu

Baca: Siapa Penyandang Dana Suap e-KTP? KPK Sudah Kantongi Bukti!

Berikut hal menarik yang jadi sorotan dalam sidang e-KTP kemarin:

1. Saling bantah penyidik dan Miryam

Penyidik KPK Novel Baswedan membeberkan mekanisme pemeriksaan hingga kesaksian Miryam saat diperiksa di KPK.

Menurut Novel, saat itu Miryam mengakui adanya pemberian uang kepada anggota DPR RI.

Hal ini berbanding terbalik dengan pengakuan Miryam dalam sidang.

Novel juga membantah adanya tekanan penyidik kepada Miryam untuk mengakui adanya pembagian uang itu.

"Saksi sejak awal mengakui. Kira-kira kepentingan saya melakukan itu (mengancam) apa?" kata Novel.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved