Presiden Duterte Tawarkan 10 Juta Peso untuk Tangkap Isnilon Hapilon, Siapa Dia?

Presiden Filipina menawarkan hadiah uang 10 juta peso atau Rp 2,6 miliar bagi siapa saja yang bisa menangkap pimpinan Abu Sayyaf Isnilon Hapilon.

AFP/NOEL CELIS
Tentara Filipina menyita uang dari kelompok teroris 

TRIBUNKALTIM.CO - Pasukan marinir Filipina menemukan uang 52,2 juta Peso atau setara Rp 14 miliar di sebuah rumah, wilayah konflik Marawi, Filipina Selatan. Rumah yang terletak di dekat Jembatan Mapandi, Kota Marawi, diketahui merupakan Pos Maute, kelompok teroris yang meneror wilayah Marawi.

Sselama 12 hari, jembatan tersebut memang dikuasai kelompok Maute dan menjadi tempat perlindungan bagi mereka dari serangan militer Filipina. Tak hanya uang, pasukan marinir yang melakukan operasi pembersihan, juga menemukan cek senilai 23,7 juta peso atau setara dengan Rp 6,3 miliar.

Dilaporkan marinir tersebut, terdapat pula senapan mesin yang ditinggalkan oleh para anggota kelompok Maute. Saat anggota Maute terdesak, rumah dan berikut isinya ditinggalkan oleh para teroris tersebut.

Selanjutnya, uang dan cek itu diserahkan kepada gugus kerja khusus untuk Marawi. Teroris Maute telah memerangi pasukan pemerintah sejak 23 Mei di Kota Marawi.

Aksi itu dilakukan untuk melindungi pemimpin kelompok cabang Negara Islam di Irak dan Suriah ( ISIS) di Filipina, Isnilon Hapilon. Isnilon yang gagal dibekuk, namun diyakini masih berada di wilayah Mindanao selatan.

Hapilon diduga bekerjasama dengan kelompok Maute untuk membentuk kekhalifahan ISIS di kawasan itu. Kekerasan yang terus berlanjut di Marawi memaksa Presiden Rodrigo Duterte menerapkan status darurat militer. Aksi itu dilakukan untuk melindungi pemimpin kelompok cabang Negara Islam di Irak dan Suriah ( ISIS) di Filipina, Isnilon Hapilon. Isnilon yang gagal dibekuk, namun diyakini masih berada di wilayah Minadao selatan.

Presiden Filipina menawarkan hadiah uang 10 juta peso atau Rp 2,6 miliar bagi siapa saja yang bisa menangkap pimpinan Abu Sayyaf Isnilon Hapilon. Demikian disampaikan Panglima Angkatan Bersenjata Filipina Jenderal Eduardo Ano, untuk menangkap pria yang disebut sebagai Emir ISIS di Asia Tenggara itu.

Duterte juga menawarkan hadiah uang 5 juta peso atau Rp 1,3 miliar untuk dua bersaudara pemimpin kelompok Maute yaitu Abdullah dan Omar. Jenderal Ano mengatakan, tawaran Duterte itu disampaikan saat dia mengunjungi komando pusat di Cebu, Minggu (4/6) malam.

Isnilon Hapilon juga merupakan salah satu buronan paling dicari FBI dengan harga kepala mencapai 5 juta dolar atau sekitar Rp 66 miliar karena menculik 12 warga Filipina dan tiga warga AS pada 2001.

Hapilon dikabarkan pindah ke Lanao del Sur dari basisnya di Basilan tahun lalu untuk mendirikan basis baru ISIS di Filipina.

"Militer Filipina menyambut baik tawaran Presiden Duterte. Kami harap tawaran ini akan berbuah penangkapan Isnilon Hapilon dan kakak beradik Maute," ujar Jenderal Ano.

***
Sementara itu, Presiden Filipina Rodrigo Duterte menerima tawaran pimpinan Front Pembebasan Nasional Moro (Moro National Liberation Front/MNLF), Nur Misuari. Pimpinan MNLF bersama 2.000 anak buahnya akan bergabung dalam perang melawan teroris Maute yang berafiliasi dengan ISIS, di kota Marawi. Duterte mengatakan, Misuari menawarkan pasukannya yang cakap untuk berperang dengan pemerintah menggempur ISIS.

"Saya menerima tawarannya," kata Presiden saat konferensi persnya di Kapal perang Jepang JS Izumo di Jepang.

Duterte tegaskan, pejuang MNLF ini akan menjadi anggota reguler Angkatan Bersenjata Filipina yang terintegrasi."Kita selalu menerima integrasi dari MNLF," katanya.

Ia mengatakan bergabungnya MNLF tidak akan menjadi masalah. Duterte juga menawarkan hal yang sama menjadi anggota baru Tentara Rakyat, meskipun pemerintah menarik diri dari putaran kelima perundingan perdamaian minggu lalu.

"Jika mereka tidak ingin bergabung dengan militer, mereka dapat hanya menyerah," katanya.

"Aku tidak meminta Anda untuk bergabung dengan pasukan saya. Anda hanya menyerah dan aku akan memberimu rumah dan saya akan memperluas program reformasi dari pemerintah," jelasnya. (Newsline.ph/rvc/kps/wly)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved