Campuran Susu dan Obat Tekanan Darah Tinggi Berujung Maut, Wanita Ini Diringkus Polisi

Ia membantah tuduhan tersebut, dan mengaku tak memasukkan obat apapun ke dalam botol susu anaknya.

REPRO BIDIK LAYAR VIA MAINICHI
Sachika Tabata, yang ditangkap pada hari Selasa, diduga menambahkan obat tekanan darah tinggi ke susu Shion pada 29 Desember lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO - Aparat Kepolisian di Kota Tokyo, Jepang menangkap seorang wanita berusia 23 tahun karena dicurigai membunuh anak perempuannya yang berusia dua bulan.

Perempuan bernama Sachika Tabata ditangkap pada Selasa kemarin, karena diduga menambahkan obat tekanan darah tinggi ke dalam susu anaknya pada 29 Desember lalu.

Perbuatan itu dilakukannya di rumah keluarganya di Meguro Ward. Demikian dilaporkan Fuji TV yang dikutip laman Japan Today, Rabu (5/7/2017).

Bayi bernama Shion itu kemudian meninggal karena komplikasi, tak lama setelah meminum susu tersebut.  

Tabata membantah tuduhan tersebut, dan mengaku tak memasukkan obat apapun ke dalam botol susu Shion.

Sebelumnya, Shion lahir dengan kondisi berat badan kurang, dan dirawat di rumah sakit hingga seminggu setelah kelahiran.

Dugaan pembunuhan ini terungkap setelah sebuah hasil otopsi menunjukkan ada jejak obat yang sesuai dengan obat yang ditemukan di rumah Tabata.

Saat kematian Shion, Tabata tinggal dengan ibu tirinya yang sedang mengonsumsi obat tekanan darah tinggi dan diabetes.

Menurut polisi, Tabata memang mengatur penggunaan obat-obatan untuk ibunya.

Polisi pun percaya bahwa Tabata menyadari adanya bahaya yang muncul dari penggunaan obat-obatan tersebut kepada putrinya.

Polisi pun menanyai Tabata mengapa dia mencampur susu putrinya dengan obat-obatan tersebut. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved