Edisi Cetak Tribun Kaltim
Bayi Dalam Freezer - Ketua Harian KPAI, Mungkinkah Ada Unsur Psikopat? Ini Uraiannya
Umumnya ada beberapa faktor penyebab mengapa kekerasan kepada anak bisa dilakukan seseorang.
Penulis: tribunkaltim | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - SA resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus temuan bayi yang disimpan dalam freezer, Kamis (3/8/2017).
SA disangkakan melawan hukum sesuai pasal 340, KHUP, 341 KUHP, 342 KUHP dan dilapis dengan pasal perlindungan anak nomor 80 ayat 3, Junto pasal 7 dan 6 C.
SA yang masih berusia 24 tahun tersebut mengaku melahirkan bayinya bulan Mei lalu.
Dari pengakuan SA, berarti bayi perempuan tersebut telah berada di freezer selama 3 bulan.
Mengapa SA melakukannya? Banyak faktor yang mungkin menyebabkan.
Menurut Ketua Harian KPAI Kota Samarinda, Aji Suwignyo, umumnya ada beberapa faktor penyebab mengapa kekerasan kepada anak bisa dilakukan seseorang.
Baca: Tiga Komoditi dari Indonesia Ini Dibarter dengan 11 Pesawat Sukhoi dari Rusia
Baca: VIDEO – Biadab! Bocah 2,5 Tahun Disiksa Hingga Tewas Oleh Seorang Pria Karena Hal Sepele
Baca: VIDEO – Para Wanita Bisa Tiru yang Dilakukan Menteri Susi Pudjiastuti ini
Pertama, akibat masa lalu. Pelaku pernah merasakan kekerasan. Mungkin saja, di sekolah atau di rumah.
Kedua, akibat himpitan ekonomi, kebutuhan hidup sangat luar biasa kesulitannya, sehingga dilampiaskan kekerasan pada anak.
Ketiga, lingkungan, misalnya narkoba, pengaruh alkohol, dan lainnya.
Kenapa cenderung kekerasan pada anak, karena mereka dianggap tak mampu melawan, sehingga jadi bahan pelampiasan.

Khusus untuk yang terjadi di Kota Tarakan ini patut ditelisik ulang.
Bisa saja ini masuk dalam kategori psikopat, atau ada latar belakang lain. Ini termasuk kejahatan luar
biasa, kejahatan moral.