Edisi Cetak Tribun Kaltim
Banyak Diburu, Ikan Arwana Super Red Kalimantan Diambang Kepunahan
Di balik pesona tubuh ikan arwana yang mengesankan, ada kesedihan yang mendalam bagi habitat arwana.
Penulis: Budi Susilo |
Laporan wartawan Tribun Kaltim, Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Di balik pesona tubuh ikan arwana yang mengesankan, ada kesedihan yang mendalam bagi habitat arwana.
Seandainya ikan arwana ini bisa berbicara, tentu akan berteriak lantang "Selamatkan aku dari kepunahan."
Mengutip dari lembaga Uni Internasional untuk Konservasi Alam atau International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) pada 2004 terungkap, ikan Arwana terutama yang berjenis Super Red Scleropages Formosus dinyatakan habitat yang berstatus terancam punah.
Ikan arwana suka mendiami perairan air tawar.
Baca: Ikan Hias Indonesia Jadi Primadona, di Jepang Harga Tembus Rp 100 Juta!
Baca: Super Red Kalimantan, Inilah Ikan Arwana Termahal Pembawa Keberuntungan
Kehidupan ikan di perairan tawar jauh lebih berat dibandingkan dengan ikan laut.
Kondisi perairan tawar rawan terhadap degradasi habitat dan pencemaran lingkungan.
Dalam makalah MF Rahardjo berjudul Lampu Merah Biodiversitas Ikan di Perairan Tawar Indonesia (2007), dia menjelaskan pencemaran berpautan erat dengan reduksi biodiversitas ikan.
Baca: Chelsea Kalah, Conte Sesalkan Kartu Merah Cahill
Baca: Wali Kota Rizal Effendi Buka Jalan Sehat BUMN, Ini Pesannya untuk Warga Balikpapan
Baca: Lihat Jam, Kapan Waktu yang Tepat untuk Bercinta, Ternyata dalam Sehari Ada 2 Kali Lho!
Cemaran yang masuk ke perairan dapat berasal dari perindustrian seperti halnya logam berat, minyak, fenol, dan panas.
Juga berasal dari industri pertanian seperti herbisida, pestisida, dan pupuk, maupun permukiman penduduk.