Penangkapan Terduga Teroris

Dikenal sebagai Pengusaha Mebel, Warga tak Menyangka Tetangganya Jadi Donatur Teroris

Sebuah rumah yang berada di Cluster Melia Grove Blok GM I No 25, Serpong Utara, Tangerang Selatan terlihat kosong dan tidak ada aktivitas.

Warta Kota/Andika Panduwinata
Rumah kontrakan terduga teroris di Cluster Melia Grove RT 03 / RW 23 Blok GM 1 No. 25 Kelurahan Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara, Tangerang Selatan. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Sebuah rumah yang berada di Cluster Melia Grove Blok GM I No 25, Serpong Utara, Tangerang Selatan terlihat kosong dan tidak ada aktivitas sama sekali di dalamnya.

Satu unit mobil SUV berwarna putih terparkir rapi di halaman rumah.

Alas kaki terlihat berserakan di halaman rumah berlantai satu itu.

Satu unit motor matic terlihat terhimpit di antara mobil dan tembok rumah beserta dengan mainan sepeda-sepedaan anak-anak.

Tidak ada pagar rumah di depan halaman, namun pintu rumah berwarna hitam terkunci.

Baca: Satu Keluarga Dijemput Polisi, Inilah Kronologi Penangkapan Terduga Teroris di Serpong

Rumah yang menghadap langsung ke taman perumahan itu, sebelumnya dihuni oleh SPT seorang terduga teroris yang diamankan oleh Densus 88 pada Jumat (11/8/2017) lalu.

Dia dikatakan mengontrak kepada pemilik rumah Doni Wahyudi selama dua tahun.

Seorang ibu yang berada di taman tepat di depan rumah SPT menjelaskan tidak menyangka jika SPT merupakan penyumbang dana kepada para teroris yang hendak pergi ke Suriah dan Filipina.

Ibu yang enggan disebut namanya itu, mengatakan bahwa dirinya hanya mengenal SPT sebagai seorang pengusaha meubel.

"Setahu saya sih hanya usaha meubel. Kayu-kayu begitu. Kalau sampai ada hubungan dengan teroris, ya kayaknya sih enggak ya," ucapnya seraya menyuapi anaknya di taman bermain di lokasi perumahan Cluster Melia Grove, Tangerang Selatan, Sabtu (12/8/2017).

Baca: Banyak Diburu, Ikan Arwana Super Red Kalimantan Diambang Kepunahan

Dia menceritakan tidak mengetahui persis kejadian pada saat penggerebekan oleh Densus 88 berlangsung.

Hanya melihat banyak polisi berpakaian serba hitam yang ada di depan rumah SPT dan polisi lainnya meminta kepada warga untuk tetap berada di dalam rumah dan tidak perlu melihat kejadian yang menurutnya berlangsung sangat singkat.

"Kemarin itu masih pagi. Saya keluar, terus disuruh masuk sama polisi. Tidak tahu sebenarnya ada apa," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved