HUT Kemerdekaan RI

Perempuan di Masa Revolusi, Simak Kisah Remaja Tercantik yang Jadi Mata-mata

Perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan harus tetap dilakukan untuk menjaga eksistensi Republik ini.

(Collectie Stichting Nationaal Museum van Wereldculturen)
Kongres Wanita Indonesia (Kowani) yang diadakan di Jakarta, Juni 1950. 

TRIBUNKALTIM.CO -- Republik Indonesia belum sepenuhnya terbebas dari berbagai ancaman setelah mendeklarasikan kemerdekaannya.

Perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan harus tetap dilakukan untuk menjaga eksistensi Republik ini.

Tidak hanya Tentara Nasional Indonesia saja yang berjuang, perempuan-perempuan yang hidup di masa revolusi juga terpanggil untuk ikut ambil bagian.

Namun, jangan kemudian membayangkan jika keterlibatan perempuan hanya maju di medan perang saja. Bentuk partisipasi mereka mempertahankan kemerdekaan terwujud dengan berbagai macam cara yang berbeda.

Baca: Muka Mendadak Melas. . . Beginilah Isi Curhatan Penyanyi Opick yang Diisukan Poligami

Baca: Masyarakat Samarinda Dikenal Religius, Inilah 3 Tempat Ibadah yang Dibangun Sejak Abad 19

Baca: Nonton Drama Korea Memang Bikin Baper Tapi Hati-hati Lho Efeknya

Baca: Lagi Patah Hati? Ketimbang Dengerin Lagu Melankolis Mending Berenang Yuk

Baca: Akhirnya. . . Megawati dan SBY Salaman di Istana, Ini Kata Politikus PKS

"Membahas perempuan di masa revolusi merupakan topik yang menarik karena narasi perempuan biasanya identik dengan medan perang dan laskar, dapur umum dan palang merah. Selebihnya keterlibatan mereka di berbagai aspek lain dalam masa revolusi jarang terungkap," kata Galuh Ambarsasi, salah satu penulis buku Gelora di Tanah Raja : Yogyakarta Pada Masa Revolusi 1945-1949 kepada Kompas.com.

"Padahal mereka punya kisah sendiri dalam mempertahankan kemerdekaan yang harus ditulis," imbuhnya.

Seperti yang dilakukan oleh Soenarjo Mangoen Poespito.

Saat itu dia baru saja menjabat sebagai ketua Kongres Wanita Indonesia (Kowani) selama tiga bulan.

Soenarjo merasakan betapa pentingnya mengabarkan berita kepada dunia jika Indonesia telah merdeka.

Oleh karena itu, saat mendapat surat undangan dari All Indian's Women Congress yang akan menyelenggarakan pertemuan di Madras, India; dia tak mau ambil pusing.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved