Gara-gara Raisa dan Laudya Cynthia Bella Menikah, Banyak yang Baper dan Ngadu ke Jokowi
Jokowi mengungkapkan, dirinya pernah menerima komplain dari masyarakat yang bahkan bukan terkait hajat hidup orang banyak.
TRIBUNKALTIM.CO, BANDUNG - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan orasi ilmiah dalam peringatan Dies Natalis ke -60 Universitas Padjadjaran yang digelar di Grha Sanusi Hardjadinata, Dipatiukur, Kota Bandung, Senin (11/9/2017).
Dalam orasinya, Presiden menyampaikan bahwa media sosial membawa perubahan sangat cepat terhadap segala macam aspek termasuk komunikasi antara masyarakat dan pemimpin.
"Negara tidak bisa mengendalikan media sosial," kata Jokowi dalam orasinya.
Jokowi mengungkapkan, dirinya pernah menerima komplain dari masyarakat yang bahkan bukan terkait hajat hidup orang banyak.
Baca: Mangkir Lagi, Ini Alasan Setya Novanto yang Disampaikan Idrus Marham soal Pemanggilannya ke KPK
Baca: Jangan Lewatkan Festival Sambal Nusantara di Resto Ini Ya, Pedasnya Kebangetan deh . . .
Baca: Tiket Penerbangan Perdana Wings Air Ludes Diserbu Calon Penumpang
Baca: Tenyata Ini Sebenarnya Riasan Asli Laudya Cynthia Bella Saat Nikah, Ah Cantik Kok!
Baca: Tanamkan Pentingnya Rukun Islam Ke-5 Sejak Dini, 2.081 Murid TK di Sangatta Praktik Manasik Haji

Baca: Sah Bikin Patah Hati Nasional, Begini Mesranya Hamish Daud yang tak Henti-henti Pandangi Raisa
"Satu dua hari lalu saya banyak dikomplain masyarakat mengenai Raisa. Mereka bilang, satu lagi aset Indonesia lepas ke tangan asing. Setelah saya telusuri memang ternyata suaminya orang Australia," tuturnya.
Tidak hanya pernikahan Raisa dan Hamish Daud, pesohor lainya yang dikomplain oleh masyarakat kepada Presiden adalah Laudya Cynthia Bella.
"Belum saya jawab sudah muncul lagi. Mereka bilang Laudya Cinthya Bella nikah dengan orang Malaysia," ucapnya.
Jokowi mengatakan, media sosial secara tidak langsung sudah mengubah pola komunikasi masyarakat Indonesia yang bisa lebih mudah menjangkau pemimpin.
Baca: Laudya Cynthia Bella Menikah dengan Engku Emran, Jokowi Dianggap Lalai
"Jadi enggak usah lagi ngomongin Freeport atau Newmont. Semua bisa disampaikan langsung ke presiden, pemerintah. Ini keterbukaan yang kita harus siap antisipasi," tandasnya. (Kompas.com/Putra Prima Perdana)