Aliansi Masyarakat Muslim Bersatu Sebut Ada 3 Lokasi Tempat PKI Berkegiatan di Balikpapan
dari pantauan pihaknya terdapat beberapa titik wilayah yang disinyalir menjadi pusat gerakan berkegiatan PKI di kota minyak
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Januar Alamijaya
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Isu PKI berhembus kencang belakangan ini menyusul rencana pemutaran film G30S/PKI secara masal di sejumlah daerah di Indonesia.
Tak terkecuali Balikpapan, yang bakal menggelar nobar alias nonton bareng di Lapangan Merdeka Balikpapan, Sabtu (30/9/2017) mendatang.
Baca: Akun Instagram Ryan Thamrin Dijual untuk Tahlilan 100 Hari sang Presenter, Hati-hati Kena Tipu
Fakta menarik disampaikan Ketua Aliansi Masyarakat Muslim Balikpapan Bersatu, Fajar Sidiq yang menyebut dari pantauan pihaknya terdapat beberapa titik wilayah yang disinyalir menjadi pusat gerakan berkegiatan PKI di kota minyak.
"Saya mendengar dari beberapa pihak bahwasanya di Balikpapan ada 3 titik kegiatan mereka, cuma karena ini rahasia dari pihak keamanan. Kita sendiri tak tahu lokasi persisnya. Tapi pihak keamanan berkata ada 3 titik kegiatan PKI dan 3 titik syiah yang diawasi," ungkapnya kepada Tribunkaltim.co
Baca: Diminta Masuk Video Kaesang, Iriana Jokowi:Arep Nyapu Dulu
Menurutnya, dulu di Balikpapan memang ada beberapa tempat pengasingan PKI. Mereka tinggal dan bermukim di beberapa wilayah di Balikpapan.
"Saya pikir, perlu ada pengawasan dari pihak TNI dan Kepolisian. Bagaimana mereka punya aktivitas. Itu yang diperlukan sekali," harapnya.
Sementara Dandim Balikpapan Letkol Inf Hendri Wijaya saat dikonfirmasi mengatakan akan mempelajari laporan tersebut.
"Kalau untuk yang memahami ideologi komunis, kita juga ada data dan pantau. Karena ada beberapa wilayah yang dulu memang bagian dari tempat antek-antek komunis berdiam diri, dan tetap masih dalam pantauan kita," katanya.
Baca: Kisah tak Terungkap dari DN Aidit, Sempat Ingin Jadi Petinju dan Mengganti Namanya
Pihaknya tak bisa membeber data dan fakta yang berkaitan dengan komunis lantaran bersifat rahasia.
"Terutama akan masuk TNI atau jadi keluarga besar, data itu yang kita buka. TNI sama sekali tak boleh, oknum ataupun orang yang berusha masuk berpaham komunis," ungkapnya. (*)