Gaduh Pernyataan Panglima TNI
Dengar Langsung Pernyataan Panglima TNI soal Senjata Ilegal, Ini yang Diminta Try Soetrisno
Mantan Wakil Presiden RI, Try Soetrisno, hadir dalam acara reuni sejumlah purnawirawan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2017).
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Mantan Wakil Presiden RI, Try Soetrisno, hadir dalam acara reuni sejumlah purnawirawan TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2017) lalu.
Pada acara tersebut pula Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, membuat pernyataan bahwa terdapat institusi yang mengimpor 5.000 senjata ilegal dari luar negeri.
Menanggapi hal tersebut, Try mengungkapkan bahwa pernyataan tersebut lebih baik dikonfirmasi kepada Panglima TNI.
"Lebih baik dikroscek saja ke Panglima. Sudah jangan dijadikan polemik," ujar Try kepada wartawan di Hotel Darmawangsa, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2017).
Meski mengakui bahwa Gatot mengungkapkan mengenai senjata ilegal pada acara tersebut, namun Try meminta awak media untuk menanyakan langsung ke Gatot.
Baca: Presiden Diminta Evaluasi Panglima TNI yang Dianggap Sudah Berlebihan
Baca: Polemik 5000 Senjata Ilegal, Panglima TNI: Seribu Persen itu Benar Kata-kata Saya
Baca: Sempat Gaduh Pernyataan Panglima TNI soal Senjata Api Ilegal, Politisi PDI-P Nilai Gatot tak Etis
Baca: Petinggi Parlemen: Panglima TNI Harus Jelaskan Institusi Mana yang Impor Senjata Ilegal
"Ya ada, saya sama-sama mendengar. Tanya konfirmasi berarti kalau ada, ada apa gitu loh, kalau gak ada ya jangan ditulis," ujar Try.
Baca: Diperiksa Sebagai Terdakwa, Buni Yani Marahi Jaksa, Ini Katanya
Mantan Panglima KODAM V/Jaya ini menegaskan untuk tidak terpecah belah karena polemik akibat pernyataan Gatot Nurmantyo tersebut.
Baca: BREAKING NEWS - KPK Periksa Ruang Sekretariat Kantor Bupati Kukar
Baca: China Pinjamkan Sepasang Panda Lucu ke Indonesia, Apa Maknanya?
Baca: Sang Cucu Panik, Untunglah Basarnas Berhasil Evakuasi Sepasang Lansia Berumur 100 Tahun Ini
"Saya rasa sudah selesai itu. Mari kita kobarkan rasa persatuan kita, jangan mau bangsa Indonesia dipecah belah," kata Try. (Tribunnews/Fahdi Fahlevi)