Grogot Berusaha Raih Adipura
Gotong Royong Kebersihan Syarat Pencairan Tunjangan RT di Wilayah Kelurahan Tanah Grogot
Lurah Tanah Grogot, M Yatiman memberlakukan syarat bagi pencairan dana tunjangan RT, apabila sudah melakukan gerakan gotong royong kebersihan.
TANA PASER, TRIBUN – Tunjangan untuk Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Tanah Grogot hanya akan cair apabila warga di lingkungan RT melaksanakan kegiatan gotong royong.
Namun ketika diarahkan membersihkan saluran air dalam pemukiman mereka, tak sedikit warga yang menolak karena khawatir saluran air akan menjadi kolam berisi limbah.
Akhirnya, warga menurut Lurah Tanah Grogot M Yatiman, lebih memilih melaksanakan gotong royong membersihkan lingkungan RT dari sampah.

“Saya adalah lurah yang kesekian menyarankan agar Ketua RT dan warganya bergotong royong membersihkan drainase, tapi mereka tidak mau dengan alasan-alasan yang memang masuk akal,” kata Yatiman.
Menurut warga, mereka membersihkan aluran air dalam pemukiman, sementara drainase di luar (jalan raya) sedimentasi terlalu tinggi.
Baca: Satpol PP Tertibkan 21 Pedagang Pinggir Jalan di Grogot
Baca: Test Urine di SMK Negeri Grogot, Seorang Siswa Positif Pengguna Narkoba
Baca: Grogot Rawan Konflik, Ini Pesan Danrem 091/ASN Ke Dandim 0904/T
Akibatnya, air limbah rumah tangga ikut tertahan, sehingga saluran air dalam pemukiman akan menjadi kolam berisi air limbah rumah tangga.

Untuk gotong royong membersihkan saluran air di pinggir jalan raya, lanjut Yatiman, warga juga mengaku tidak kuat, perlu bantuan alat berat untuk mengangkat lempengan semen cor penutup lubang kontrol saluran air, setelah itu saluran air bisa dibersihkan dari endapan lumpur bercampur sampah.
Baca: Pemkab Paser Mengadopsi Sistem Pelayanan Publik Pemerintah Banyuwangi
Baca: Mardikansyah Imbau Warga Paser Meningkatkan Kewaspadaan Dini
Baca: Dandim Paser Kutip Bung Hatta: Jatuh Bangunnya Negara Ini Tergantung Bangsa Kita Sendiri
“Kayu-kayu bekas mengecor penutup saluran air sudah rontok semua, bertumpuk di tengah, sampah-sampah tertahan dan endapan lumpur pun semakin tebal," kata dia menegaskan, kamis (12/10).

"Kami sudah cek di Jalan Kartini, Modang dan lainnya, semua sudah amprol, sampahnya terkumpul, air tertahan tidak bisa kemana-mana,” ungkapnya kepada peserta rapat evaluasi penilaian Adipura 2016.