Wakil Ketua KPK Enggan Komentari Keterlibatan Tim 11
Saat ditanya mengenai dugaan keterlibatan tim 11 dalam kasus yang menjerat Bupati Rita, Laode enggan berkomentar terlalu mendalam.
Penulis: Budi Susilo | Editor: Adhinata Kusuma
BALIKPAPAN, TRIBUN - Soal perkembangan kasus dugaan korupsi yang menyeret nama Rita Widyasari Bupati Kutai Kartanegara, Laode Muhammad Syarif, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menegaskan, kasusnya sedang dalam pengembangan.
Saat ditanya mengenai dugaan keterlibatan tim 11 dalam kasus yang menjerat Bupati Rita, Laode enggan berkomentar terlalu mendalam, merasa tidak mengetahui banyak. "Sedang pengembangan. Pengembangan kasusnya lancar-lancar saja," ujarnya, Rabu (18/10).
Baca: Bikin Penasaran, Laode Tunjukkan Map Tebal Berisi Laporan Dugaan Korupsi di Kaltim
Baca: KPK Periksa 11 Saksi Kasus Rita Widyasari, masih Terkait Dugaan Gratifikasi
Termasuk ketika ditanyakan mengenai persoalan saksi-saksi yang sulit dihadirkan dalam penanganan kasus dugaan korupsi Bupati Rita, pria berkacamata ini menganggap tidak ada persoalan.
"Sedang pemeriksaan saksi-saksi. Semua saksi yang dianggap bisa berikan informasi akan diperiksa," tegasnya langsung pergi berpamitan dari balik kaca jendela mobilnya, meninggalkan lokasi hotel.
Saat di forum seminar nasional bertema Transparansi dan akuntabilitas dalam Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara, Laode mengaku mengalah pergi datang ke Kota Balikpapan, Kalimantan Timur menjadi pembicara meski di Jakarta, gedung KPK sedang ada kasus yang hangat.
Dirinya merasa memberanikan diri datang ke Kaltim, mengingat daerah Kaltim juga bakal rentan. Tujuan kedatangannya dalam seminar untuk melakukan sosialisasi, berupaya untuk melakukan pencerahan dalam penegakkan hukum tindak pidana korupsi.
Sejauh ini, penegakan hukum KPK di tahun 2017 tidak melalu di pemerintahan pusat. Sekarang KPK sudah mulai masuk ke berbagai daerah, di beberapa provinsi, termasuk terakhir di Kaltim ada di Kabupaten Kutai Kartanegara.
"Mulai tahun 2017 ini, Insyallah penegakan hukum sudah ada. Sudah ke daerah-daerah. Sulawesi Tenggara sudah, Kalimantan ada," katanya. (ilo)