Astaga, Ternyata Ini Penyebab Angka Curanmor di Samarinda Tinggi
Belum lama ini, Unit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda berhasil mengungkap kasus curanmor, dengan barang bukti 5 unit
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Januar Alamijaya
Laporan Wartawan TribunKaltim.co, Christoper D
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kasus pencurian motor (curanmor) di Samarinda masih marak terjadi.
Belum lama ini, Unit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda berhasil mengungkap kasus curanmor, dengan barang bukti 5 unit kendaraan roda dua.
Baca: Mau Ceraikan Istri, Pria Ini Hamili Pemandu Karaoke Lebih Dulu
Pengungkapan tersebut dilakukan pada 18 Oktober silam, di jalan Pelita, Samarinda Utara. Kepolisian pun dibuat bersusah payah untuk mengamankan pelaku, pasalnya salah satu pelaku bernama Aris alias Bolong (39) mencoba melawan dan berusaha melarikan diri dari sergapan petugas.
Akibatkanya, pelaku pun harus dilumpuhkan dengan timah panas yang bersarang dikaki pelaku, yang merupakan residivis kasus yang sama.
Baca: Sama-sama Gelontorkan Dana Besar dan Terpuruk, Inilah 5 Persamaan AC Milan dengan Everton
"Laporan yang masuk ke kami tanggal 9 Oktober, terdapat 5 laporan kehilangan motor yang masuk ke kami, setelah kami selidiki, dan akhirnya berhasil mengamankan dua pelaku," Ucap Wakasat Reskrim Polresta Samarinda, AKP Ida Bagus Kadek Suta, Senin (23/10/2017).
Selain Aris, kepolisian juga mengamankan pelaku lainya, yakni Norman Haris (35) yang berperan sebagai perantara penjualan motor.
Baca: Lama tak Terlihat, Regina Mantan Istri Farhat Abbas Sekarang Malah jadi Begini
Sementara itu, tingginya angka curanmor di Samarinda tidak terlepas dari keteledoran warga pemilik motor sendiri.
Pasalnya, tak sedikit pelaku curanmor yang beraksi saat kunci motor masih tergantung di kotak kunci, selain pelaku juga menggunakan kunci T dan gunting.
"Utamanya karena warga tidak waspada, parkir kendaraan sembarang, dan teledor meninggalkan kunci motor," tuturnya.
Baca: Trayek Angkot di Balikpapan Bakal Diperluas, Bisa Masuk ke Perumahan
Dalam seminggu, pihaknya bisa menerima laporan kehilangan motor sebanyak 3-5 laporan. Bahkan, pelaku curanmor tidak hanya dari kalangan dewasa, namun juga anak dibawah umur.