Berniat Minta Token Listrik, Habibie Malah Temukan Jasad Bapak Kost Dipenuhi Cacing

"Jadi, di bawah rumah bapak kost, sedangkan kami anak kost di atas. Saat itu saya mau minta voucher listrik," ungkapnya, Selasa (31/10/2017).

TRIBUN KALTIM / CHRISTOPER DESMAWANGGA
Membusuk, diduga akibat sakit, pria berusia 57 tahun ditemukan anak kost telah tewas dipenuhi cacing, Selasa (31/10/2017). 

Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Christoper D

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Aroma tak sedap menyeruak di sekitar perumahan Bumi Prestasi Kencana (BPK), Samarinda Seberang.

Bau menyengat itu keluar dari salah satu rumah yang terletak di jalan Hoki, Blok H, RT 37.

Setelah diperiksa ke dalam rumah, ternyata si pemilik rumah atas nama M Nur Ilhamsyah (57), telah tewas membusuk di atas kasur yang terdapat di ruang tengah rumah.

Jasad pria yang dikenal ramah, serta bapak kost (pemilik kost) itu telah dipenuhi oleh cacing serta mengeluarkan cairan hitam.

Jenazah tersebut ditemukan sekitar pukul 12.45 Wita, oleh salah satu penghuni kost bernama M Habibie (18), mahasiswa IAIN Samarinda.

Saat itu, dirinya hendak minta voucher (token) listrik, namun saat di depan pintu rumah, dirinya mencium bau menyengat.

Karena tak kunjung dibukakan pintu, dirinya pun berinisiatif untuk membuka pintu. Ternyata pintu tidak terkunci yang membuat dirinya dan seorang rekanya menemukan korban telah tewas.

"Jadi, di bawah rumah bapak kost, sedangkan kami anak kost di atas. Saat itu saya mau minta voucher listrik," ungkapnya, Selasa (31/10/2017).

Lanjut dia menjelaskan, Sabtu (28/10/2017) lalu dirinya telah mencium bau tak sedap, namun saat itu dirinya mengira bau itu berasal dari sampah.

Namun, dirinya memang telah curiga dengan keberadaan bapak kostnya itu, karena biasanya setiap pagi sebelum kuliah dirinya selalu bertemu dengan pria yang tinggal sendirian itu.

"Pagi biasanya ketemu, tapi ini tidak lagi. Orangnya baik, ramah, dan pengertian, dia pernah bilang, kalau telat bayat kost tidak apa, dia maklumi," ucapnya.

Salah satu anak korban, Shadaz Azmi Nuzband (20) menjelaskan, dirinya terakhir kali berkomunikasi dan bertemu pada Kamis (26/10/2017) silam. Saat itu dirinya diminta untuk membawakan obat asam urat.

"Bapak tinggal sendiri di sini, jaga anak kost, saya sendiri tinggal di Damanhuri. Bapak memang sakit asam urat," ucapnya singkat.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsekta Samarinda Seberang, Iptu Dedi Setiawan menjelaskan, pihaknya belum dapat menyimpulkan penyebab korban tewas.

"Kita masih nunggu pihak keluarga, jika menginginkan untuk dilakukan visum akan kita lakukan, dan kita belum bisa simpulkan penyebab tewasnya korban, termasuk dugaan adanya unsur kriminal. Namun, dari informasi anaknya, korban ini mengidap sakit," tuturnya.

Jenazah korban saat ini telah berada di ruang jenazah RSUD AW Syahranie, guna dibersihkan. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved