PPTI Kutim Tukar Informasi ke Cimahi
TB masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Kutai Timur.
Laporan Wartawan TribunKaltim.co, Margaret Sarita
TRIBUNKALTIM.CO, CIMAHI - TB masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Kutai Timur.
Berbagai tantangan program pengendalian TB seperti TB-HIV, TB kebal obat (TB-MDr), TB pada anak, TB dengan gizi buruk pada masyarakat yang rentan terhadap penularan TB perlu mendapat perhatian khusus dari semua pihak.
Untuk terus meminimalisir angka penularan, Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) Cabang Kabupaten Kutai Timur yang dipimpin Hj Satriani Kasmidi Bulang ST MM, melakukan kunjungan pembelajaran ke PPTI Cabang Kota Cimahi, Rabu (8/11/2017).
"Data Sistem Informasi Terpadu Tuberkulosis (SITT) yang ada di Dinas Kesehatan Kutai Timur, mencatat jumlah penemuan kasus TB semua tipe baru mencapai 461 kasus, dari 749 kasus yang ditargetkan pada 2017 atau masih 62 persen dari target 85 persen. Usaha penemuan kasus TB di Kutim, juga masih belum cukup untuk menghentikan penularan TB. Sehingga kita perlu mengetahui cara daerah lain menekan angka penyebaran TB. Salah satunya Kota Cimahi," kata Satriani.
Baca: Jauh dari Papua, Relawan Ini Rela Datang ke Pesta Pernikahan Putri Jokowi dengan Biaya Sendiri!
Baca: Warga Solo Heboh, Tiba-tiba Ada 2 Jokowi Hadir di Luar Gedung Resepsi
Baca: Begini Ekspresi Kahiyang saat Jokowi Tak Sanggup Gendong Dirinya
Baca: Begini Klarifikasi Sandi soal Pejalan Kaki Tanah Abang yang Sebabkan Kemacetan
PPTI Kutim, lanjut Satriani, juga telah membentuk kader Pengawas Menelan Obat (PMO) di beberapa desa dan kelurahan, yang selanjutnya akan terus merambah ke kecamatan lain hingga ke-18 kecamatan se-Kutim.
Para kader tak hanya mendampingi penderita agar rutin meminum obat dan mencari temuan penderita, tapi juga menggelar sosialisasi ke sekolah-sekolah, mulai tingkat SD sampai SMU.
"Kami berusaha menggandeng seluruh lapisan masyarakat untuk mencegah penularan TB bersama-sama. Para pelajar di sekolah, kita aja hidup sehat dengan lingkungan yang sehat, dengan harapan bisa ditularkan juga di rumah serta lingkungan rumah," kata Satriani.
Kunjungan diterima Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkot Cimahi, DR Hj Mariana S Sos MM, Plt Ketua PPTI Cimahi, dr Wahyu serta jajaran pengurus lainnya di Gedung B Pemkot Cimahi.
"Cimahi kota kecil padat penduduk. Buka pintu sudah rumah tetangga. Kalau ada TB, tak perlu bom untuk menghancurkan kota Cimahi. Satu orang bisa menularkan ke berapa orang, dalam waktu berapa hari. Betapa cepatnya," ungkap Mariana.
Untuk itu, kata Mariana, PPTI Kota Cimahi membentuk kader-kader PMO di seluruh Puskesmas, untuk melakukan langkah-langkah pencegahan TB.