Edisi Cetak Tribun Kaltim
Bantu Pengurusan sampai Keluar Sertifikat, Calo Tawarkan Tarif Rp 1 Juta
"Tanahnya bukan punya saya. Tanah milik orang saya yang mengurus sampai selesai. Saya membantu menguruskan," ujarnya.
Penulis: tribunkaltim | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO - Kabar adanya pungutan liar (pungli) dalam proses pengurusan sertifikat grafis melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) mendorong Tribun mencari kebenaran informasi tersebut. Tribun pun mencoba melakukan investigasi ke lapangan.
Selasa (14/11) siang kemarin, kunjungan warga ke Kecamatan Balikpapan Selatan masih sepi. Di antara pengunjung ada seorang pria membawa tas selempang warna hitam.
Posisinya sedang berada di pelataran pintu masuk kantor kecamatan di Jalan Ruhui Rahayu, Sepinggan.
Baca: 600 Paku Berhasil Dikeluarkan dari Perut Pria Ini dengan Magnet, Tapi Ini yang Bikin Dokter Takjub
Terlihat dari jarak dua meter, pria bertubuh gelap ini sesekali pandangannya mengarah ke smartphone warna biru yang dipegangnya. Tribun mencoba mendekat, berkenalan dengan pria tersebut.
"Saya Iwang. Mau mengurus sertifikat tanah, tapi pegawai kecamatan sedang istirahat," tuturnya.
Pria setengah baya ini mengaku sudah sering mendatangi kantor kecamatan untuk mengurus serifikat tanah.
"Tanahnya bukan punya saya. Tanah milik orang saya yang mengurus sampai selesai. Saya membantu menguruskan," ujarnya.
Baca: Bungkam Irlandia Utara, Tim Dinamit Kunci Tiket ke Piala Dunia 2018
Sudah menjadi kebiasaan, mengurus sertifikat tanah milik orang lain (sebagai calo) dengan harapan mendapat imbalan.
Pergerakan Iwang tidak hanya di satu lokasi daerah, namun sudah mencakup hingga Balikpapan Timur, Selatan dan Utara.
"Tengah sama bagian kota tidak pernah saya urus. Tidak ada yang kenal," katanya.
Baca: Kecanduan Game Online, Pemuda Ini Meninggal dunia, Sayang Akunnya Sudah Terkenal Banget
Iwang sebenarnya memiliki pekerjaan utama sebagai legal sebuah perumahan di Kota Balikpapan.
"Sambilan saja jadi penyedia jasa pengurus sertifikat. Kalau lagi sepi, kerja di perumahan di daerah Timur," tuturnya yang mengenakan kemeja panjang abu-abu.