Akankah Konspirasi Kebohongan Politik Bisa Terus Disembunyikan? Ini Rumus Matematikanya
Berapa lama sebuah konspirasi "kebohongan" politik dapat terus disembunyikan?
TRIBUNKALTIM.CO -- Berapa lama sebuah konspirasi "kebohongan" politik dapat terus disembunyikan?
Ahli matematika sudah menemukan rumusnya.
Teori matematika menghargai kejujuran dan memberikan kepastian tentang hal yang tidak pasti.
Bermodal hal itu, seorang ilmuwan matematika di Universitas Oxford membuat rumus matematika untuk mengetahui kapan sebuah konspirasi terbongkar.
Dr David Grimes, profesor fisika dari Universitas Oxford, meneliti empat peristiwa konspirasi nyata yang terkenal di dunia.
Empat konspirasi tersebut adalah konspirasi pemalsuan pendaratan di bulan, perubahan iklim yang dianggap hanya tipuan, mitos bahwa vaksin menyebabkan autisme, dan cerita tentang perusahaan farmasi yang menekan penyembuhan kanker demi meraup keuntungan.
"Metode matematika yang saya gunakan dalam makalah ini secara umum serupa dengan matematika dalam penelitian akademis saya tentang fisika radiasi," kata Dr Grimes, seperti dimuat di BBC, pada hari Sabtu (16/1/2016).
Baca: Terungkap, Teori Konspirasi di Facebook Lebih Disukai Ketimbang Berita Ilmiah Mainstream
Penelitian Grimes tersebut juga sudah dimuat di jurnal Plos One.
Kini, Grimes menjelaskan bagaimana rumus matematikanya bekerja.
Dia memulai dengan distribusi Poisson, alat statistik umum yang mengukur probabilitas kejadian tertentu yang terjadi selama jangka waktu tertentu.
Dikombinasikan dengan deduksi matematika dan berbagai asumsi, Grimes mendapatkan rumus yang umum, meskipun belum lengkap.
Baca: Apresiasi Kerja Cepat Polisi Tangkap Predator Anak, Ini yang Diminta KPAI!
Namun, dia menemukan kesulitan saat mencoba mengalkulasi probabilitas intrinsik dari sebuah persekongkolan untuk gagal dengan sendirinya.
Oleh karena itu, Grimes mencoba menganalisis data dari tiga peristiwa kolusi atau konspirasi lainnya.