Tetap Tak Mau Berubah, Rumah Sakit Milik Pemerintah Ini Bakal Gigit Jari Ditinggal Pasien
Intinya, rumah sakit milik Pemkot Samarinda ini diminta terus berbenah dan memperbaiki kualitas layanan.
Penulis: Doan E Pardede |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Doan Pardede
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Masalah pelayanan di RSUD IA Moeis yang berada di Jalan HAMM Rifaddin, Samarinda Seberang turut menjadi sorotan dalam Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD), yang digelar di Ruang Rapat Utama Balaikota Samarinda, Selasa (21/11/2017).
Intinya, rumah sakit milik Pemkot Samarinda ini diminta terus berbenah dan memperbaiki kualitas layanan, khususnya kepada masyarakat golongan menengah ke bawah.
Menanggapi hal ini, Rustam, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda ketika dikonfirmasi memastikan bahwa masukan ini akan menjadi perhatian.
Baca: Kecelakaan Pesawat di Bandara SAMS Sepinggan 5 Orang Tewas, Ternyata Ini Fakta Sesungguhnya
Sebenarnya, terang Rustam, masukan khususnya seputar peningkatan layanan ini sudah sudah sering disampaikan langsung kepada Direktur RSUD IA Moeis.
Selain agar masyarakat lebih nyaman, peningkatan kualitas layanan ini menurutnya mau tak mau harus dilakukan di tengah perkembangan Kota Samarinda saat ini.
Jika tidak berbenah, RSUD IA Moeis bisa ditinggalkan dan masyarakat lebih memilih untuk berobat ke rumah-rumah sakit swasta yang banyak terdapat di Kota Samarinda.
Baca: Manjur, Tuntutan Warga Akhirnya Direspon Sebelum Pohon Pisang di Tengah Jalan Berbuah
"Kalau nggak ditingkatkan, kalah bersaing dengan rumah sakit lain," ujarnya.
Ujung-ujungnya, tujuan pendirian rumah sakit yang salah satunya agar akses layanan kesehatan lebih mudah dijangkau dan pasien tidak tertumpuk di pusat kota, juga bakal tidak bisa tercapai.
Baca: Fantastis! Biaya Fashion Show Victorias Secret di Shanghai, Berapa Keuntungan Setiap Pergelaran?
Baca: 9 Anak Jadi Korban Pelecehan Seksual, Pengacara Sebut Ada Upaya Jatuhkan Nama Baik Kliennya
Lebih jauh, RSUD IA Moeis yang berstatus BLUD, juga bakal kehilangan banyak kesempatan untuk memperoleh penghasilan.
"Kalau semua mau berobat ke kota, ini bakal jadi masalah baru lagi," katanya. (*)