Edisi Cetak Tribun Kaltim
Era 'Kids Jaman Now', Guru Dipaksa Mengajar Kekinian
Tuntutan jaman membuat dunia pendidikan, termasuk guru juga harus ikut berubah. Metode pengajaran
Penulis: tribunkaltim | Editor: Januar Alamijaya
TRIBUNKALTIM.CO – Tuntutan jaman membuat dunia pendidikan, termasuk guru juga harus ikut berubah. Metode pengajaran, apalagi untuk kids jaman now tak lagi sama era 80-an atau 90-an ketika metode pengajaran tradisional.
Era digital, mau tak mau membuat guru juga harus mengerti banyak penggunaan digital dalam pembelajaran.
Menjelang peringatan Hari Guru, 25 Desember Tribun berkeliling ke beberapa sekolah melihat penerapan pengajaran digital di era sekarang.
Salah satunya di SMA Negeri 3 dan SMA Negeri 5 Samarinda, yang merupakan dua sekolah unggulan di Kaltim.
Baca: Mantan Tukang Parkir Borong Barang Sitaan KPK
Di dua sekolah ini, penggunaan gadget maupun ponsel dalam pembelajaran sudah bisa dilakukan.
Dalam satu jam pengajaran di laboratorium pengajaran biologi, aktivitas pengajaran kids jaman now itu, ikut Tribun perhatikan.
Siswa diminta berkumpul dengan kelompok, sambil seluruhnya menggunakan topi bernomor sesuai jumlah siswa.
Di tangan masing-masing, smartphone diletakkan di samping buku siswa. Belum lagi adanya layar in focus sudah ditampilkan di depan.
“Bu, penjelasannya seperti ini. Apakah sudah benar?” ujar salah seorang siswa sambil menunjukkan layar ponselnya kepada guru yang mengajar.
Baca: 3 Alasan Masuk Akal Kenapa Kamu Harus Berhenti Pakai Jas Hujan Model Ponco
Susilowati Halim, guru Biologi dalam pembelajaran tersebut, ikut menjelaskan apa yang ia gunakan dalam mengajar tersebut.
“Sekarang menggunakan kurikulukum 2013, dimana siswa dituntut bisa aktif menggali pelajaran. Sifatnya tak pasif hanya menerima penjelasan dari guru saja. Kalau untuk metode sekarang, saya gunakan metode Number Head Together (NHT). Di sini, siswa diminta bergabung dalam kelompok, kemudian masing-masing mengenakan topi karton bernomor, sesuai dengan jumlah siswa,” ucapnya.
Penggunaan topi bernomor ini dimaksudkan untuk mengetes siswa ketika pembelajaran sedang berlangsung.
“Jadi, saya akan beri waktu mencari dan berdiskusi terkait pelajaran yang diberikan," ucapnya.
Baca: Kenalin David, Satu-satunya Milenial Indonesia yang Kerjanya Tes Prototipe Toyota di Eropa