Terbangkan Pesawat Terbesar di Dunia, Begini Sensasi yang Dirasakan Pilot Wanita Ini

Kapten Claire Bunton, pilot British Airways, mengungkapkan rasanya menerbangkan pesawat terbesar di dunia, Airbus A380, yang berbadan lebar

Bristish Airways via Daily Mail
Kapten Claire Bunton, pilot British Airways, berpose di depan pesawat super jumbu Airbus A380. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kapten Claire Bunton, pilot British Airways, mengungkapkan rasanya menerbangkan pesawat terbesar di dunia, Airbus A380, yang berbadan lebar dan bertingkat dua.

"Rasanya sangat sangat tenang, baik di dalam maupun di luar," kata perempuan berusia 48 tahun itu.

Dilansir dari Daily Mail, Sabtu (25/11/2017), Bunton telah terbang bersama A380 selama dua tahun. Level suara bising yang rendah menjadi salah satu aspek yang menarik ketika menerbangkan si burung besi super jumbo itu.

Baca: Abu Vulkanik Tutup Jalur Udara ke Bandara Ngurah Rai, 5 Maskapai Batalkan Penerbangan

"Pesawat ini nyaman dikendalikan. Teknologinya sangat kuat dan bergaya," ucapnya.

Pesawat penumpang A380 memiliki luas sayap 875 meter persegi, atau 54 persen lebih besar daripada pesawat Boeing 747, dengan kapasitas penumpang 469 orang.

A380 sangat besar sehingga hanya 20 landasan pacu di dunia yang dapat menampungnya. Namun, ukurannya yang besar sangat berguna untuk melawan turbulensi.

Kapten Claire Bunton, pilot British Airways, mengungkapkan rasanya menerbangkan pesawat terbesar di dunia, Airbus A380, yang berbadan lebar dan bertingkat dua. (British Airways via Daily Mail).

Baca: Video Insiden Polisi Terseret Taksi yang Mencoba Kabur, Reaksi Netizen Justru Menyerang Polisi

Bunton mengatakan, penerbangan dengan pesawat dengan berat lebih dari 500 ton itu ditopang dengan desain sayap dan ruang kontrol yang canggih, sehingga perjalanan akan terasa nyaman.

"Ketika terkena tiupan angin, armada ini sangat responsif dan dapat menanganinya dengan baik," katanya.

Pesawat ini juga memiliki rem karbon yang efisien yang mampu mendarat secepat mungkin di landasan pacu dengan pengereman minimal.

Teknologi tersebut memungkinkan pilot tetap fresh meski menerbangkan A380 dalam jarak jauh. Kru penerbangan juga diperkuat dengan adanya awak tambahan.

Selain itu, ada juga tempat tidur tersembungi, tapi area itu bukan tempat yang ideal ketika mengalami turbulensi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved