Begini Reaksi Sandi Soal Elektabilitas Anies Tertinggi Jika Dipasangkan Prabowo di Pilpres 2019
jika menjadi cawapres Ketua Umum Partai Gerindra, elektabilitas Anies meningkat hampir dua kali lipat menjadi 22,5 persen.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ditanya soal survei Indo Barometer yang menampilkan nama pasangannya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sebagai calon wakil presiden RI pada Pilpres 2019.
Namun, Sandi menolak menjawab hal itu.
"Kalau politik, saya enggak komentar," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (4/12/2017).
Berdasarkan pertanyaan terbuka, elektabilitas Anies 10,5 persen. Sementara berdasarkan pertanyaan tertutup dengan dibatasi 12 nama cawapres, elektabilitas Anies 11,8 persen.
Jika menjadi cawapres Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, elektabilitas Anies meningkat hampir dua kali lipat menjadi 22,5 persen.
Beberapa nama ketua umum partai, seperti Ketua Umum PKS Sohibul Iman elektabilitasnya hanya 4,2 persen, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Muhaimin Iskandar elektabilitas hanya 0,1 persen jika menjadi cawapres Prabowo.

Survei Indo Barometer dilaksanakan pada 15-23 November 2017 di 34 provinsi di Indonesia. Jumlah sampel 1.200 responden dengan margin of error 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei itu menggunakan metode multistage random sampling.
Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi yang tertinggi sebagai cawapres dalam rilis survei Indo Barometer di Senayan, Jakarta, Minggu (3/12/2017).
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan hal itu akan menjadi masukan bagi partainya untuk menentukan cawapres yang akan diusung mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai Capres.
"Ya, itu kan tentu bisa jadi bahan pertimbangan. Saya tidak mau mendahului ya. Tapi kalau bicara cawapres itu saya kira Gerindra nanti perlu. Misalnya dengan calon-calon mitra koalisi untuk membicarakan dan duduk bersama," kata Fadli di Senayan, Jakarta, Minggu (3/12/2017).
Saat ditanya komitmen Anies untuk memimpin Jakarta hingga 2022 meskipun di tengah jalan nantinya ditawari mendampingi Prabowo sebagai cawapres, Fadli tidak menjawab tegas.
Awalnya, ia mengatakan saat ini Anies telah berkomitmen untuk membenahi Jakarta hingga masa jabatannya selesai. Sebab, kata Fadli, Jakarta juga memiliki sejumlah permasalahan yang yang harus diselesaikan.
Namun, ia mengatakan dalam politik semua hal bisa terjadi. Karena itu, saat kembali ditanya kemungkinan Anies diduetkan bersama Prabowo, Fadli tak menampik dan tak membenarkan.
"Sementara ini saya kira mungkin dilakukan aja untuk pembenahan (Jakarta). Kita juga tidak ingin DKI jadi batu loncatan seperti sebelumnya. Makanya politik itu dinamis. Tapi kita lihat aja nanti," lanjut dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menempati posisi tertinggi sebagai cawapres dalam survei Indo Barometer yang dirilis di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Minggu (3/12/2017).