Pemuda Gantung Diri karena Tidak Direstui Menikah, Tulis Surat sebelum Meninggal
Seorang pemuda berusia 22 tahun berinisial KDY ditemukan tewas tergantung di kusen kamarnya sekitar pukul 04.30 WIB pada Selasa (5/12).
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Seorang pemuda berusia 22 tahun berinisial KDY ditemukan tewas tergantung di kusen kamarnya sekitar pukul 04.30 WIB pada Selasa (5/12). KDY diduga bunuh diri lantaran dilarang menikah oleh orangtuanya dengan pacarnya berinisial W.
Hal itu diketahui dari surat yang ditemukan warga di rumahnya Jalan Bangka II, Gg. 4 RT. 002/08 Nomor 15. Surat di secarik kertas buku tulis tersebut bertuliskan:
"Mah Kiki minta maaf
Kiki ngelakuin ini gak kuat
Kiki mohon sama Mama, Restuin hubungan Kiki sama Wulan
Kiki sayang sama Wulan
Kiki mau nikahin Wulan Ma
Kiki mohon sama Mama jangan marahin Wulan
Tolong Mama, Kiki masih ada nyawa ketolong
Tolong bawa Kiki ke rumah sakit, dan Kiki mau hubungan Kiki restuin,
Kiki mohon tolong kasih tau ke Wulan
dia masih sayang sama Kiki
Jenguk di rumah sakit
Kalau dia gak datang Kiki mati,
Tolong sampaikan ini ke Wulan
Kiki minta maaf ngelakuin ini
Kiki mau direstuin
Tolong Mah
Ttd."
Baca: Polah Pria Ini Bikin Tamu Menangis Haru Saat Prosesi Ijab Kabul, Ternyata Dia . . .
Tulisan dalam surat tersebut belum dapat dikonfirmasi kepada kedua orangtua korban karena masih dalam keadaan terguncang dan berduka. Dari foto yang beredar di warga sekitar, diketahui KDY ditemukan dalam keadaan tergantung di bagian leher dengan kain putih.
KDY mengenakan celana jeans biru donker yang dipotong seukuran sedikit di bawah lutut dengan kaus abu-abu berlengan biru tosca. Pada kaos yang dikenakan KDY terdapat bercak darah dari hidung korban.
Mata KDY dalam keadaan terpejam, gigi meringis, dengan kedua kaki biru lebam yang menyentuh keramik. Di belakangnya terdapat sebuah bangku kecil kayu dengan jok setinggi betis korban. Korban tergantung di kusen kamar berwarna cokelat.
Diketahui dari warga sekitar, rumah tersebut adalah milik orangtua korban MA dan MM. Rumah tersebut berukuran sekitar 50 meter persegi bertingkat dua. Tembok pagar rumah bercat cokelat dengan pintu pagar besi geser berwarna hitam.
Baca: Simak, Pemberian ASI Lebih Lama Ternyata Bermanfaat Plus bagi Kesehatan
Kusen rumah kayu berwarna cokelat. Di bagian kanan teras rumah terdapat sebuah tangga semen untuk ke lantai dua. Rumah tersebut berada di sebuah gang sempit yang hanya muat satu motor.
Keluarga tersebut telah tinggal di sana antara tujuh sampai sepuluh tahun. Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa selain rumah itu, keluarga korban masih memiliki rumah lain di sekitar kawasan tersebut yang disewakan.
Di depan rumah tersebut tampak beberapa kursi plastik berjejer sementara di bagian luar gang terdapat sebuah bendera kertas minyak kuning. Selain warga sekitar, beberapa murid SMK berseragam tampak berkerumun. Murid-murid SMK tersebut diketahui adalah kawan dari adik KDY.
KDY sendiri diketahui baru lulus SMA beberapa tahun lalu. Sehari-hari, lelaki yang dikenal aktif dalam beberapa ormas dan kegiatan-kegiatan masyarakat belum bekerja. Sebelum wafat, KDY diketahui sempat bekerja sebagai penjaga kios air minum isi ulang. Menurut ketua RT 02/002, Asymui, KDY tengah melamar pekerjaan sebagai Petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU).
"Setahu saya kemarin habis interview di PPSU," ujar Asymui yang baru sekitar setahun bertugas sebagai Ketua RT.
Baca: Pencarian Korban Tenggelam Masih Pakai Cara Manual, Jaang Minta BPBD Koordinasi ke Pemprov