Gegara 1-2 Penumpang Ini, 222 Penerbangan Dibatalkan Pilot. Ngeri, Ternyata Ini Penyebabnya

Selama Januari hingga September, 200 lebih penerbangan dibatalkan oleh pilot yang menolak menerbangkan pesawat.

Pilot dalam kokpit pesawat - Rathke 

TRIBUNKALTIM.CO - Selama bulan Januari hingga September, tercatat sudah lebih dari 200 penerbangan dibatalkan oleh pilot karena menolak menerbangkan pesawat.

Pilot menolak menerbangkan pesawat yang salah satu atau lebih penumpangnya adalah pencari suaka yang dideportasi ke daerah konflik.

Kru penerbangan mengatakan mereka tidak ingin terlibat dalam upaya pemulangan orang-orang ke daerah yang tengah dilanda konflik, seperti Afghanistan, di mana nyawa mereka bisa terancam.

Dikutip Kompas.com dari The Independent, tercatat mencapai 222 penerbangan, menurut data pemerintah Jerman, yang dibatalkan, dengan 140 di antaranya berangkat dari bandara Frankfurt.

Dan sebanyak 85 penerbangan adalah dari maskapai Lufthansa maupun anak perusahaannya, Eurowings.

Jerman memang menjadi tujuan populer bagi mereka yang datang dari luar negeri untuk mendapat suaka.

Kanselir Jerman, Angela Merkel mengadopsi sikap permisif terhadap para imigran pada puncak krisis yang terjadi baru-baru ini dan juga pada 2015.

Sekitar 1,5 juta orang telah memasuki negara Jerman, di mana sepertiganya berasal dari negara Uni Eropa lainnya.

Menurut media harian nasional Jerman, Die Welt, kantor federal untuk migrasi dan pengungsi telah memutuskan lebih dari 388.000 kasus suaka hingga pertengahan tahun ini.

Salah satu kasus penolakan pilot untuk menerbangkan pesawat yang mengangkut penumpang yang menghadapi deportasi terjadi di Inggris.

Saat itu pilot British Airways menolak menerbangkan pesawat yang membawa Samim Bigzad yang akan dideportasi ke Afghanistan.

"Anda tidak akan membawanya. Saya tidak akan terbang. Kehidupan seseorang dipertaruhkan di sini," kata pilot.

[Agni Vidya Perdana]

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved