Masyarakat Menjerit Elpiji 3 Kg Langka, Begini Penjelasan Pertamina

Masyarakat disejumlah daerah kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg sejak awal pekan ini.

TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA
Ilustrasi - Operasi pasar digelar di Jalan Biawan, Kamis (7/9/2017). 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Masyarakat disejumlah daerah kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg sejak awal pekan ini.

Akibatnya, banyak masyarakat menjerit tak bisa memasak karena tidak mendapatkan elpiji 3 kg.

Menggapi hal itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito memberikan penjelasan tentang situasi yang terjadi sepekan ini dan upaya-upaya yang dilakukan BUMN migas tersebut.

“Ini (kelangkaan) terjadi karena permintaan elpiji 3 kg meningkat di akhir tahun,” ujarnya kepada Kompas.com, Jakarta, Jumat (8/12/2017).

Adiatma menuturkan, tidak ada persoalan stok elpiji 3 kg.

Sebab saat ini ketahanan stok nasional elpiji berada pada kondisi aman yaitu 18,9 hari, di atas stok minimal 11 hari.

Baca: Jadi Barang Langka, Warga Berau Berebut Elpiji Melon

Baca: ASN Beli Elpiji 3 Kg, Wabup Berau Ancam Ini: Mau Masuk Surga atau Neraka?

Baca: Cuma Golongan Ini yang Boleh Pakai Elpiji 3 Kg, di Luar Itu? Sadar Diri Ya. . .

Kelangkaan elpiji yang dirasakan masyarakat lebih disebabkan permintaannya yang naik.

Selain itu, Pertamina juga menemukan bahwa elpiji 3 Kg digunakan oleh pengusaha rumah makan, laundry, genset, dan rumah tangga mampu.

 Padahal, elpiji 3 Kg adalah gas bersubsidi yang diperuntukan untuk masyarakat tidak mampu.

Untuk itu, Pertamina sudah melakukan penambahan pasokan elpiji 3 Kg ke seluruh daerah sejak Senin (4/12/2017).

Baca: Fadli Zon Anggap Kebijakan Tump soal Yerusalem Provokatif, Eh Netizen Malah Sindir Begini

Baca: Oplas 50 Kali Agar Mirip Jolie tapi Justru Kayak Zombie, Gadis Ini Ungkap Fakta Sesungguhnya

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved