Jembatan Lempahung Terancam Ambruk, Petani Sulit Bawa Hasil Panen

Jembatan Lempahung di Kelurahan Kampung Lama, Kecamatan Samboja terancam ambruk. Warga mengeluhkan kondisi jembatan yang nyaris ambruk

Penulis: Rahmad Taufik | Editor: Sumarsono
HO
Jembatan nyaris ambruk. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Jembatan Lempahung di Kelurahan Kampung Lama, Kecamatan Samboja terancam ambruk. Pada musim hujan beberapa hari lalu akses jembatan kayu sepanjang 30 meter ini terendam banjir.

Warga mengeluhkan kondisi jembatan yang nyaris ambruk. Gusfran, salah seorang warga mengemukakan, tiap tahun Jembatan Lempahung selalu diterjang banjir. "Bagaimana cara pemerintah menanggapi ini. Apakah menunggu rusak parah baru ada perbaikan," ujar Gusfran.

Hal senada disampaikan warga Kampung Lama, Saiful. "Beberapa hari lalu, Jembatan Lempahung tersapu arus banjir lagi dan terancam roboh," katanya. Ia mengemukakan, jembatan hanya diperbaiki perseorangan dan kelompok tani yang kerap memakai jembatan tersebut.

Baca: Blak-blakan, Ganjar Pranowo akan Mundur Jadi Gubernur Jateng Jika Ditetapkan sebagai Tersangka

Perbaikan selama ini dilakukan ala kadarnya menggunakan peralatan seadanya dengan mengikat pakai tali. Kondisi jembatan yang hanya bisa dilewati motor ini dan terancam ambruk.

"Pasak jembatan kayu itu turun ke bawah. Perbaikan jembatan ini sudah dianggarkan, tapi sampai sekarang belum terealisasi," ujarnya.

Jembatan Lempahung ini terhubung dengan kawasan transmigran 3, Desa Beringin Agung. Jembatan ini juga terhubung dengan akses Jalan Usaha Tani yang juga rusak parah.

"Kami susah bercocok tanam dengan akses jembatan yang rusak ini, begitupun mereka yang berkebun dan beternak. Sebagian petani sudah panen. Hasil panen harus diangkut pakai motor dengan cara diangsur bolek-balik, karena mobil nggak bisa lewat jalan usaha tani ini," tutur Saiful.

Baca: Warga Kota Tepian, Yuk Ikuti Lari 5K Sambil Nikmati Aneka Kuliner di Acara Ini

Sedangkan jarak ke lokasi pertanian berkisar satu kilometer. Ia berharap Kepala Dinas Pertanian bisa turun dan memantau kondisi di lapangan.

Warga sekitar kerap mengajukan permohonan agar jalan usaha tani dan Jembatan Lempahung di Kampung Lama ini segera diperbaiki. Permohonan ini disampaikan lewat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan.

"Para petani harus berjalan kaki sejauh satu kilometer, bahkan lebih, hanya untuk bercocok tanam dikarenakan kondisi jalan rusak dan tidak ada perhatian dari pemerintah dan perusahaan sekitar," katanya.

Baca: Kadir Benarkan DPP Keluarkan SK Plt Golkar Kaltim

Jika kondisi hujan, para petani mesti berhati-hati mengendarai motor. Karena beberapa petani kerap terjatuh karena kondisi jalan yang licin. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved