Apakah Golkar Bisa Kalahkan PDI-P? Begini Jawaban Kocak Jokowi yang Sukses 'Mengocok Perut'
Misalnya saja saat dia mengungkapkan bahwa saingan terberat Partai Golkar hanyalah PDI Perjuangan.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Keriuhan Assambly Hall Jakarta Convention Center (JCC) belum juga surut apalagi saat pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961 silam itu dipanggil naik ke panggung.
Padahal, waktu sudah mendekati pukul 21.00 WIB. Namun gelaran akbar bertajuk Musyawarah Nasional Luar Negeri (Munaslub) Partai Golkar, membuat sekitar 1.200 orang di dalam Assambly Hall bertahan.
"Hadirin yang kami hormati, selanjutnya marilah kita dengar dan simak sambutan dari Presiden Republik Indonesia, kepada Bapak Presiden Joko Widodo kami persilakan," kata pembawa acara, melalui pengeras suara disambut tepuk tangan meriah orang-orang di ruangan itu.
Guyon
Bukan Jokowi namanya kalau tidak guyon. Dalam sambutannya sepanjang kurang lebih 13 menit, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengocok perut para kader Golkar.
Baca: Undang Jokowi Paspampres Minta Uang? Panglima TNI Perintahkan Diselediki
Baca: Jokowi Datang ke Papua, Harga BBM Sama dengan di Jawa, Begitu Pulang Lain Lagi
Misalnya saja saat dia mengungkapkan bahwa saingan terberat Partai Golkar hanyalah PDI Perjuangan.
Penyataan itu disampaikan untuk menjawab kekhawatiran Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang waswas partainya jadi nomor tiga di bawah PDI Perjuangan dan Gerindra.
"Saya meyakini tidak (Golkar tidak akan jadi partai nomor tiga), hanya enggak tahu kalau bersaing dengan PDI Perjuangan seperti apa saya enggak tahu," kata Jokowi yang disambut tawa kader Golkar.
Tak sampai disitu, tawa para kader Golkar kian pecah saat Jokowi mengaku tidak bisa memberi jawaban apakah Golkar bisa mengalahkan PDI Perjuangan dalam Pemilu 2019 atau tidak.
Baca: Penetapan Cagub dan Cawagub Golkar setelah Musdalub, Hasdam dan Makmur Bersaing?
Baca: Duel El Clasico Jelang Natal, Messi Dambakan Barcelona Menang atas Real Madrid
Baca: Ibu Hamil Sering Merasakan Perutnya Gatal, Ini 7 Cara Mengatasinya
Jokowi beralasan, tak bisa memberi jawaban karena ada Ketua Umum PDIP Megawati duduk di hadapannya.