Perombakan Pengurus Golkar Kemungkinan akan Dilakukan, Bagaimana Nasib Setya Novanto?
Perombakan tersebut, kata Nusron, untuk menyeleksi nama-nama yang selama ini dinilai kurang berkontribusi dan memiliki masalah hukum.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Pemenangan Pemilu I Golkar Nusron Wahid mengatakan adanya kemungkinan perombakan besar-besaran di kepengurusan Partai Golkar.
Perombakan tersebut, kata Nusron, untuk menyeleksi nama-nama yang selama ini dinilai kurang berkontribusi dan memiliki masalah hukum.
Baca: Kongres Berjalan Mulus, Yunus Nusi Terpilih Lagi Pimpin Asprov PSSI Kaltim
Baca: Wakil Walikota Samarinda: Kalau tak Konsisten, Izin Hotel akan Langsung Dicabut
Baca: Carabao Cup di beIN Sports 1, LIVE STREAMING Arsenal vs West Ham United, Tonton di Sini
"Terutama bagi mereka yang selama ini dianggap tidak berfungsi, tidak aktif, tidak kompeten, dan sedang mempunyai masalah hukum," kata Nusron Wahid disela Munaslub Golkar, JCC Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (19/12/2017).
Selanjutnya, pengurus yang masuk dalam kriteria di atas diminta untuk berkonsentrasi menyelesaikan masalahnya.
Baca: Nonton di Sini, LIVE STREAMING Napoli Vs Udinese, Dua Tim dalam Kondisi Terbaik
Baca: Nekat Mau Lari, Polisi Terpaksa Tembak Kaki Residivis Jambret
Baca: Terduga Pengedar Sabu yang Ditembak Polisi Lantaran Melawan Akhirnya Meninggal Dunia
Nusron juga menjelasakan soal status mantan Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto, yang saat ini berstatus terdakwa kasus korupsi proyek e-KTP.
Ia mengatakan, Setya Novanto tidak akan dipecat keanggotannya di Partai Golkar.
Baca: Tim Jelajah Energi Pertamax Berhasil Taklukkan Jarak 1.950 Km Lintasi 4 Provinsi
Baca: Jelang Rapat Pleno Penetapan Cagub-Cawagub Kaltim, Jaang Temui Djarot, Ada Apa?