Edisi Cetak Tribun Kaltim
Over-Kapasitas, Napi Perempuan Rela Tidur di Depan WC
Dengan kapasitas yang hanya 217 napi, Lapas Samarinda kini dihuni lebih dari 900 napi.
Penulis: Doan E Pardede |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Untuk kesekian kalinya masalah over-kapasitas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Samarinda yang berada di Jalan Sudirman kembali menjadi sorotan.
Dalam kunjungan Panitia Hari Ibu (PHI) ke-89 2017 ke Lapas Kelas II A Samarinda, Rabu (20/12) kemarin, terungkap bahwa kondisi kapasitas yang kini terjadi jauh lebih parah dari sebelum-sebelumnya.
Dengan kapasitas yang hanya 217 napi, Lapas Samarinda kini dihuni lebih dari 900 napi.
Kunjungan Panitia Hari Ibu dipimpin Asisten I Setprov Kaltim Meiliana didampingi Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah Kota Samarinda Sri Lestari, Kepala Lapas Kelas II A Samarinda M Ikhsan, serta ibu-ibu Persit dan Bhayangkari.
Kondisi terparah ada di Blok Lapas Perempuan. Blok yang hanya memiliki kapasitas 20 orang kini dihuni hingga 79 orang.
Bahkan ada 1 orang napi perempuan yang masih berumur 17 tahun, atau masih tergolong napi anak-anak.
Pantauan Tribun, kondisi Blok Perempuan ini memang cukup memprihatinkan. Agar semua napi perempuan mendapat tempat, tempat tidur dibuat bertingkat. Barang-barang bawaan napi juga ditaruh di tempat sama. Di dalam ruangan, disediakan dua kamar mandi/WC dan satu televisi.
Novi, Petugas Jaga Blok Perempuan menuturkan, kondisi over-kapasitas saat ini memang terbilang cukup parah.
Baca: Foto Liburan ke Swiss dan Screenshot Tulisan Viral, Inikah Penyebab Perceraian Salma dan Taqy?
Baca: Wah, Sepanjang Tahun 2017 Ini Sudah Ada Empat Bayi Lahir di Mobil Uber Lho
Baca: Jangan Anggap Remeh, Ini 7 Fakta tentang BAB yang Mungkin Belum Diketahui
"Kalau kita hitung, masing-masing napi sebenarnya hanya mendapat tempat dua ubin (1 ubin berukuran sekitar 30x30 cm)," ujar Novi.
Untuk tidur, semua napi memang kebagian tempat. Hanya saja, sebagian napi harus rela mendapat tempat tidur berada tepat di depan WC.
Saking padatnya, tidak ada satu orang napi pun yang bisa merebahkan diri dengan sempurna ketika ingin tidur.
Ada yang harus melipat sebagian anggota tubuh, atau harus berdempet-dempetan dengan napi lainnya.