Ini Fakta tentang Jalan Bujangga yang Sudah 3 Kali Longsor

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Geafry Necolsen

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Jalan Bujangga yang lonsor pada tahun 2015 lalu, baru bisa dilintasi pada tahun 2018 ini.

Namun jalan ini sebenarnya sudah beberapa kali mengalami amblas hingga lonsor dan memutus akses terdekat masyarakat dari kedua arah.

Jalan ini tercatat telah mengalami tiga kali longsor. Longsor pertama di depan kawasan eks PT inhutani pada tahun 1990an.

“Dulu longsor di sebelah sana (eks PT Inhutani), tahun 90an,” kata Risman, warga Jalan Bujangga yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Rabu (3/1/2018).

Baca: Bertahun-tahun Warga Menanti, Akses Jalan Bujangga Akhirnya Dibuka untuk Umum

Longsor kedua terjadi pada tahun 2012, permukaan jalan perlahan-lahan menurun hingga amblas dan tidak bisa dilalui kendaraan.

Perlu waktu sekitar 3 tahun bagi pemerintah daerah untuk meminta pemerintah pusat memperbaiki jalan ini, karena ruas Jalan Bujangga memang berstatus jalan nasional.

Perbaikan pada longsoran kedua ini baru rampung dan dibuka untuk umum pada tahun 2015.

Namun tidak sampai satu tahun, permukaan Jalan Bujangga kembali menurun, hingga membuat badan jalan amblas di bawah ketinggian permukaan sungai.

Jalan ini baru diperbaiki kembali pada tahun 2017 dan baru bisa diakses tepat pada pergantian tahun kemarin.

Karena itu, Dinas Perhubungan menganggap perlu pembatasan beban kendaraan.

Baca: Kemenag Awasi 10 Sekolah Swasta di Balikpapan yang Dianggap Tidak Indonesia

Baca: Mengulik Sejarah Terbentuknya Paspampres, Berawal dari Perintah Rahasia Bung Karno

Baca: Dikenal dengan Gaya Hidup Glamor, Ini Mobil-mobil Mewah Jennifer Dunn, Harganya Miliaran!