Pilgub Kaltim 2018
Didukung Hanura dan Nasdem sebagai Cagub, Begini Sikap Awang Ferdian terhadap Keputusan PDIP
Namun, seiring berjalannya waktu, keputusan berbeda, dipilih Nasdem dan juga Hanura, yang justru menghendaki agar Awang Ferdian maju sebagai Bacagub.
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Anjas Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Awang Ferdian Hidayat, kandidat calon Gubernur Kaltim yang juga merupakan putra dari Gubernur Awang Faroek ikut angkat suara terkait peluangnya maju di Pilkada mendatang.
Hal ini mengingat namanya masuk dalam bursa calon di beberapa partai, yakni PDI-P, Nasdem, serta Hanura.
Hal ini ia sampaikan saat menghubungi Tribun via pesan Whats App, Sabtu (6/1/2018).
"Pada 27 Desember, saya dihubungi oleh DPP PDI-P bahwa hasil keputusan DPP PDI-P saya ditugaskan untuk berpasangan dengan Bapak Safaruddin (Bacagub), sementara saya menjadi Bacawagub. Semenjak diberitahu hal tersebut, saya mulai lakukan komunikasi politik ke Hanura dan Nasdem yang memang belum menentukan sikap dalam proses Pilkada," ucapnya.
Namun, seiring berjalannya waktu, keputusan berbeda, dipilih Nasdem dan juga Hanura, yang justru menghendaki agar Awang Ferdian maju sebagai Bacagub, bukanlah Bacawagub.
"Alasannya, dari sisi popularitas dan likealibilitas, posisi saya lebih baik dibandingkan bakal calon yang lain. Saya pun kembali laporkan ini ke PDI-P terkait keinginan dari Nasdem dan Hanura yang inginkan saya diposisikan sebagai Bacagub. Ini karena keputusan Bapak Safaruddin berpasangan dengan saya adalah keputusan rapat DPP PDI-P," ucapnya.
Dalam proses pembahasan di DPP PDI-P yang sedang berjalan tersebut, Awang Ferdian menyatakan bahwa keinginan Nasdem dan Hanura untuk dirinya maju sebagai KT 1 ini, dibuktikan dengan adanya Rekomendasi Partai Nasdem Nomor 242-SI/DPP-NasDem/XII/2017 pertanggal 31 Desember 2017.
Serta Rekomendasi Hanura Nomor : 02 TPP/DPP-HANURA/I/2018 pertanggal 5 Januari 2018.
Dalam dua rekomendasi tersebut, memberikan dukungan pada Awang Ferdian Hidayat (Bacagub) serta Nusyirwan Ismail (Bacawagub).
"Hal ini (rekomendasi Hanura dan Nasdem) pun sudah saya laporkan ke DPP PDI-Perjuangan. Sebagai kader yang loyal pada keputusan partai, maka saya sampai saat ini masih menunggu keputusan dari DPP PDI-P tentang hasil komunikasi tersebut. Sebagai pribadi, saya pasrah mengingat ini adalah kewenangan partai dalam menentukan calon yang akan berlaga di Pilkada nanti," ucapnya. (*)