Dana Hibah
Ormas Tidak Andalkan Dana Hibah
Organisasi yang lainnya mesti mencontoh organisasi yang berlatar belakang persatuan alumni yang selalu memberi manfaat
Penulis: tribunkaltim | Editor: Martinus Wikan
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengimbau bagi setiap organisasi yang menampung massa sebaiknya jangan mengandalkan dana dari pemerintah daerah.
Hal itu disampaikan dalam acara Ikatan Alumni Universitas Padjajaran wilayah Kaltim, di Hotel Royal Suite Kota Balikpapan pada Rabu (10/1) pagi.
Ia menjelaskan, biasanya organisasi yang namanya ikatan alumni dari perguruan tinggi seperti Universitas Padjajaran atau yang lainnya selalu ikut berkontribusi, tidak bergantung kepada dana hibah dari pemerintah daerah.
"Sekarang ini aparat hukum lagi hobi periksa-periksa yang gunakan dana hibah," ungkapnya. Karena itu, kata dia, sebuah organisasi semestinya mandiri.
Organisasi seperti Ikatan Alumni Unpad Bandung bergerak sendiri tak berharap banyak pada dana hibah.
Organisasi yang lainnya mesti mencontoh organisasi yang berlatar belakang persatuan alumni yang selalu memberi manfaat dengan kemampuannya sendiri.
"Jangan senang-senang kalau dapat dana hibah. Diperiksa sama penyidik. Kalau bisa memberi sesuatu itu baru organisasi luar biasa," kata Rizal.
Dia pun merasa heran, ada beberapa organisasi ada yang sedih tak dapat dana hibah, harusnya bangga bisa mandiri menjalankan organisasinya."Tidak pakai dana hibah bisa lepas dari pemeriksaan dan bantu kita (pemda). Berikan sumbangan pemikiran juga bisa," katanya.
Acara Pelantikan Pengurus Ikatan Alumni Unpad wilayah Kaltim tersebut dihadiri puluhan orang dari beragam disiplin ilmu.
Kepengurusan kali ini memilih Sabaruddin Yasin sebagai Ketua IKA Unpad Kaltim.Pria ini berharap, ikatannya mampu memberi efek yang bagi di tengah masyarakat.
Rencananya nanti akan road show ke beberapa daerah melakukan edukasi mengenai kesehatan masyarakat."Kami bukan organisasi politik. Tidak ada politik praktis. Semua yang kami lakukan murni organisasi alumni, bukan politik," kata Sabaruddin yang melakoni sebagai profesi advokat ini.
Pelaksanaan seremonial itu juga dikombinasikan dengan kegiatan seminar mengenai gerakan kesehatan masyarakat. (ilo)