Pihak Sekolah Tertutup, Kadisdik Tak Mau Komentar Soal Guru yang Gantung Diri di Balikpapan
Suasana di sekolah cenderung sepi, hanya beberapa kelas yang tengah melakukan kegiatan belajar mengajar.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani |
Laporan Wartawan Tribunkaltim.co, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dunia pendidikan tengah berkabung, salah satu guru di Balikpapan meninggal dunia usai mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Minggu (14/1/2018) kemarin.
Saat dimintai tanggapan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, Muhaimin, menyatakan enggan berkomentar.
"Kalau yang itu (guru gantung diri) saya gak mau publish (beri tanggapan), Mas. Gak enak, Mas," katanya, Senin (15/1/2018).
Lanjut Muhaimin, dirinya tak begitu mengenal sosok almarhum yang diketahui bernama Sri Wahyuningsih.
"Silakan tanya kepada kepala sekolah dan teman guru. Karena mereka lebih dekat," ujarnya.
Saat Tribunkaltim.co, menyambangi sekolah tempat almarhumah mengajar, kepala sekolah sedang tidak ada di tempat.
Suasana di sekolah cenderung sepi, hanya beberapa kelas yang tengah melakukan kegiatan belajar mengajar.
"Ke ruang TU (Tata Usaha) saja. Di sana ada guru-guru," kata sekuriti SDN 002, Sepinggan Balikpapan.
Di ruang TU tersebut terdapat 3 orang guru dan 1 staf. Awalnya Tribunkaltim.co, disambut baik.
Namun, saat ditanya tentang rekan kerjanya yang pada Minggu (14/1/2018) meninggal dunia lantaran gantung diri, mereka memilih menutup diri dan mulut.
Gesture tubuh mereka tampak saling tunjuk menujuk memberikan kode. Ketiga guru tersebut pun enggan memberikan keterangan pers, dengan dalih mendapat perintah agar segala informasi melalui satu pintu, yakni kepala sekolah.
"Kami tidak bisa komentar itu. Langsung ke Kepsek saja," ucap guru tersebut.
Saat Tribunkaltim.co, izin meminta kontak telepon kepala sekolah dengan maksud untuk konfirmasi, mereka diam tak bergeming, lalu menunjuk salah satu staf TU yang berada di dalam ruangan untuk memberikan kontak kepala sekolah.
Baca juga: