Geger, Warga Kampung Satu Tarakan Temukan Bom

Safaruddin mengatakan, penemuan mortir ini telah tiga kalinya ditemukan di belakang rumahnya.

Penulis: Junisah |
TRIBUN KALTIM/JUNISAH
Tim Gegana Brimob C Pelopor Tarakan Polda Kaltim mengevakuasi bom di daerah Kampung Skip/ Satu. 

Laporan wartawan Tribun Kaltim, Junisah

 TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN -  Warga Kampung Skip/Satu Kota Tarakan Provinsi Kaltara digegerkan dengan adanya penemuan mortir atau bom yang berada di belakang  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, sekitar pukul 14.00 Wita, Rabu (17/1/2018).

Bom dengan panjang 33 centimeter, berdiameter tengah 20,7 centimeter,  diameter belakang 14 centimeter, dan diameter depan 11 centimeter,  memiliki ekor atau kipas 23 centimeter  ini ditemukan pertamakali oleh warga bernama Safaruddin.

Safaruddin mengatakan, penemuan mortir ini telah tiga kalinya ditemukan di belakang rumahnya.

“Ini sudah ketiga kalinya dan di rumah ini saya tinggal sendiri,” katanya.

Diduga belakang rumah Safaruddin merupakan tempat penyimpanan mortir di zaman Perang Dunia II di masa pemerintahan Jepang dan Belanda di Pulau Tarakan.

Baca: INFO CPNS 2018 - Akan Buka Seleksi, Pemkab Bulungan Wacanakan Honorer Terakomodir

Baca: Kakek 70 Tahun Hilang di Hutan Mamburungan, Begini Nasibnya Sekarang

Penemuan mortir ini pun langsung dilaporkan kepada petugas  kepolisian di Kantor Polrse Tarakan dan langsung menginformasikan kepada Detasmen Brimob C Pelopor Tarakan Polda Kaltim.

Tim Detasemen Brimob C Pelopor langsung menuju lokasi dan berhasil mengevakusi mortir yang dinilai masih aktif.   

Kepala Detasemen C Pelopor Kompol AKBP Henzly Moningkey melalui  Kanit Subden Gegana, Iptu Muh Nur mengungkapkan, bahwa mortir atau bom ini dinilai masih aktif, karena dilihat dari casing maupun biusnya masih sangat bagus dan warnanya hijau

“Jadi ini kalau dilihat masih kelihatan untuk daya ledaknya. Bom jenis seperti ini banyak ditemukan di Kota Tarakan. Bom atom  ini biasanya digunakan untuk menghancurkan bunker, karena salah satu bank sebagai pertahanan dalam beperang,” kata Nur.

Baca: Cemburu, Saat Silaturahmi dengan Pasangan Ini, Walikota Sebut Samarinda Lebih Diperhatikan

Baca: Seluruh Paslon Lolos Pemeriksaan Kesehatan, Termasuk Tes Narkoba juga?

Baca: Jika Sampai 20 Januari Tidak Mampu Lengkapi Berkas, Paslon Dinyatakan Gugur

Baca: Inilah Kerajaan Kupu-kupu, Dikunjungi 300 Orang per Hari untuk Selfie

Nur mengaku, di lokasi penemuan bom ini pihaknya di tahun 2017 memperkirakan ada 8 sampai 12 kali temuan.

‘’Di sekitar sini paling sering kita temukan bom jenis ini, yah antara 8 sampai 12 kali. Namun di tahun 2018 baru pertamakali  ini kembali ditemukan bom,”  katanya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved