Ketua BEM UI Sentil Jokowi soal Gizi Buruk di Asmat, Begini Surat 'Menohok' Dokter Muda dari Papua

Satu dari tiga perhatian BEM UI seperti terwakili oleh Zaadit, menyinggung gizi buruk dan wabah penyakit di Asmat, Papua.

Tribunnews
Zaadit Taqwa, ketua BEM UI beberkan alasan acungkan 'kartu kuning' untuk Jokowi 

TRIBUNKALTIM.CO --  Zaadit Taqwa mendadak dielu-elukan banyak orang, setelah 'mengkartu kuning' Presiden Joko Widodo saat menghadiri Dies Natalis ke-68 Universitas Indonesia beberapa waktu lalu.

Tak sedikit warganet dan politisi yang selama ini mengkritik kebijakan Presiden Jokowi mengacungi jempol aksi protes Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia, yang katanya spontan itu.

Satu dari tiga perhatian BEM UI seperti terwakili oleh Zaadit, menyinggung gizi buruk dan wabah penyakit di Asmat, Papua, yang kini sudah menewaskan puluhan orang.

"Kondisi gizi buruk tersebut tidak sebanding dengan dana otonomi khusus yang pemerintah alokasikan untuk Papua," kata Zaadit kepada wartawan usai diamankan anggota Paspampres.

Baca: Nah Lho, Ketua BEM UI Beri Jokowi Kartu Kuning, 3 Kampus Ini Sudah Kirim Aksi ke Asmat

Zaadit menyayangkan wabah penyakit di Papua besar padahal dana otonomi khusus Papua begitu besar.

Pada 2017 saja, dana otonomi khusus Papua mencapai Rp 11,67 triliun dengan rincian Rp 8,2 triliun untuk Papua dan Rp 3,47 triliun untuk Papua Barat.

Sementara merujuk data Kementerian Kesehatan, di Asmat ada 646 anak terkena wabah campak, 144 anak menderita gizi buruk, dan 25 anak suspek campak serta 4 anak terkena campak.

Presiden Jokowi di lain kesempatan mengatakan, bukan tidak mungkin akan mengajak Zaadit dan pengurus BEM UI ke Asmat untuk mengetahui kondisi lapangan di Asmat.

"Mungkin, nanti saya akan kirim semua ketua dan anggota di BEM untuk ke Asmat, dari UI ya," kata Presiden Jokowi usai menghadiri Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Safi`iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (3/2/2018).

Baca: Nasihat Fahri Hamzah untuk Ketua BEM UI, Ayam Sayur Jangan jadi Aktivis

Menyoal gizi buruk di Asmat, tak lama setelah acara dies natalis, Wakil Ketua BEM UI Eto Idmand Perdina mengatakan pihaknya sudah merencanakan untuk membantu warga Papua.

"Kami memang sudah memiliki rencana untuk konsentrasi pada kasus luar biasa yang menimpa Asmat. Akan ada tindak lanjut dari BEM UI," ujar Eto dalam keterangan tertulis, Minggu (4/1/2018).

Eto mengakui penggalangan dana baru dibuka pada 4 Februari, sehari setelah pernyataan Jokowi.

BEM UI merilis kampanye dan link atau tautan donasi melalui kitabisa.com untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia memberikan bantuan bagi warga Asmat.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved