Puluhan Batu Bertumpuk di Sungai Cibojong, Siapakah Pembuatnya? Hingga Kini Masih Misteri
Batu bertumpuk yang diperkirakan mencapai 90 titik itu ditemukan di aliran sungai di Kampung Cibojong, Desa Jayabakti.
TRIBUNKALTIM.CO, SUKABUMI - Aparat Polsek Cidahu dan Polres Sukabumi hingga Senin (5/2/2018) petang masih menyelidiki perkara penemuan puluhan batu bertumpuk di aliran Sungai Cibojong.
Batu bertumpuk yang diperkirakan mencapai 90 titik itu ditemukan di aliran sungai di Kampung Cibojong, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (1/2/2018) lalu.
"Sekarang kami masih terus menyelidiki perkaranya," kata Kepala Polsek Cidahu, AKP Afrizal kepada Kompas.com saat ditemui di Polsek Cidahu, Senin petang.
Dia menuturkan, langkah penyelidikan ini untuk mengetahui siapa pembuat puluhan batu bertumpuk di sungai itu.
Juga untuk mendapatkan penjelasan maksud dan tujuan atau alasan pembuatan batu bertumpuk di lokasi tersebut.
"Karena asumsi di masyarakat jadi lain, ada yang bilang fenomena alam setelah gerhana bulan total dan ada juga yang menghubung-hubungkan ke mistis segala," tuturnya.
"Kalau memang itu sebagai hasil karya kreatif atau karya seni, saya imbau kepada pembuatnya bisa datang ke Polsek Cidahu untuk klarifikasi," sambung dia.
Baca: VIDEO - Heboh, Tiba-tiba Muncul Fenomena Langka Batu Bertumpuk di Sungai
Terkait adanya pengakuan dari salah satu komunitas pada akun grup Facebook, dia mengatakan akan menelusurinya.
Sebab, sebelumnya juga ada akun Facebook yang diduga sebagai pembuatnya.
"Tentunya informasi yang kami terima akan diselidiki dan ditelusuri," kata mantan Wakil Kepala Polsek Cicurug itu.
Afrizal mengakui pihaknya juga menerima laporan keluhan warga yang mengalami kerusakan pada areal persawahan.
Kerusakan areal persawahan itu diduga dipicu setelah ditemukannya puluhan batu bertumpuk di aliran sungai.
"Warga berdatangan ke lokasi pada Kamis lalu setelah informasi penemuan batu itu ramai di Facebook. Kami juga tidak bisa mencegah ratusan warga yang ingin melihat ke lokasi. Keramaian mulai sepi setelah maghrib," katanya.
Muspika Cidahu dan unsur tokoh masyarakat sepakat membongkar puluhan batu bertumpuk tersebut pada Jumat (3/2/2018) agar tidak menyebabkan kerusakan lahan dan meresahkan warga.