Dimanjakan dan Didandani Sangat Cantik, Ini Kisah Gadis yang Dipaksa Jadi Pelaku Bom Bunuh Diri
Kami dibolehkan memilih gaya rambut apapun. Kami juga mendapat lukisan henna di tangan, kaki, bahkan kadang di leher
Kisah gadis remaja yang ditugaskan untuk menjadi pembom bunuh diri di tengah kerumunan orang.
TRIBUNKALTIM.CO - Falmata dimanjakan dengan paket lengkap perawatan kecantikan.
Selain mendapat lukisan henna di kaki, rambut ikalnya disisir dan diluruskan oleh perempuan lain.
"Kami dibolehkan memilih gaya rambut apapun. Kami juga mendapat lukisan henna di tangan, kaki, bahkan kadang di leher," kenangnya.
Falmata sadar bahwa dia bakal tampak cantik. Namun, ada konsekuensi maut.
Begitu selesai didandani, pinggangnya akan dililit dengan peledak.
Falmata adalah satu dari ratusan perempuan muda, sebagian besar remaja, yang diculik kelompok milisi di Nigeria dan dipaksa menjalankan misi kematian.
Yang menakjubkan, dia selamat.Baca: Karyawan Potong dan Rebus Alat Kelaminnya Bos, Alasannya, tak Digaji 3 Tahun
Baca: Pembangunan Rumah Adat Kuta di Penajam Telan Anggaran Rp 15 Miliar
"Gadis-gadis ditempatkan di dalam tenda-tenda. Di tenda saya ada sembilan orang dan kami harus tidur di matras yang besar."
Kamp itu milik Boko Haram, kelompok milisi yang melancarkan pemberontakan dengan tujuan mendirikan negara Islam di Nigeria utara.
"Awalnya saya ingin kabur namun tidak ada kesempatan," ujarnya.
Sejumlah pria ditempatkan berjaga-jaga di sekitar kamp guna menangkap siapapun yang mencoba kabur.
Tidak perlu waktu lama sampai dia terpaksa harus memilih: menikahi anggota milisi atau melancarkan "misi".
Dia menolak menikah. "Saya katakan kepada mereka, saya masih terlalu muda," ujarnya.