Lagi Viral di Masyarakat, Ini 5 Fakta Tentang Albothyl yang Jarang Diketahui
dalam surat tersebut tidak ada alasan mengapa kandungan tersebut tidak diperbolehkan untuk sariawan atau luka mulut lainnya
TRIBUNKALTIM.CO - Masyarakat dihebohkan dengan pemberitaan seputar produk Albothyl.
Hal ini bermula dari beredarnya surat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menyatakan bahwa kandungan Policreculen dalam bentuk sediaan cairan obat luar konsentrat 36 persen tidak terbukti secara ilmiah sebagai obat luar.
Kandungan ini diduga yang terdapat dalam produk Albothyl.
Baca: Tak Hanya Ganteng dan Keren, Dilan Juga Jago Lantunkan Ayat Suci, Luna Maya Sampai Meleleh
Dalam beberapa iklannya, obat ini mengklaim dapat menyembuhkan sariawan.
Padahal, menurut surat edaran tersebut, policresulen tidak disarankan untuk indikasi bedah, dermatologi otolaringologi, stomatologi (penyakit mulut), dan odontology.

Sayangnya, dalam surat tersebut tidak ada alasan mengapa kandungan tersebut tidak diperbolehkan untuk sariawan atau luka mulut lainnya.
Dirangkum TribunJatim.com dari berbagai sumber, Jumat (16/2/2018), berikut fakta-faktanya:
1. Dokter gigi beberkan bahaya penggunaan Albothyl

Dilansir dari TribunMedan, seorang dokter gigi, Widya Apsari, sejak tahun 2014 sudah membeberkan tentang bahaya penggunaan Albothyl di akun Twitter-nya.
Widya merasa harus mengungkapkan pengetahuannya tentang Albothyl karena produk ini sangat gencar dalam melakukan promosi.
Baca: Ekspedisi Raja Ampat - Insiden Lepas Jangkar di Tengah Laut Diganjar ‘Surga’ Alam
2. Cerita seorang pasien yang meninggal
Widya menceritakan tentang seorang pasien yang telah meninggal akibat kanker parah di bagian mulutnya.
Pasien berusia 32 tahun itu awalnya mengeluh sariawan di bibir dalam.