Nusyirwan Ismail Meninggal - Dokter Jelaskan Momen-momen Krusial Jelang Nusyirwan Tutup Usia

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Anjas Pratama

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Apa saja indikasi medis yang membuat Wawali (non akif) Samarinda, Nusyirwan Ismail, akhirnya tutup usia, dijelaskan Rachim Dinata tak lepas dari indikasi stroke, pecahnya pembuluh darah yang dialaminya beberapa hari yang lalu.

Hal itu ia sampaikan saat ditemui usai jenazah diantar ke rumah duka dari RSUD AW Syahranie Samarinda, Selasa (27/2/2018).

“Jadi, Pak Nusyirwan ini setelah kami lakukan operasi, sebetulnya operasinya sangat berhasil dengan pendarahan yang ada di kepala sudah teratasi. Pada esok harinya kami lakukan CT Scan juga tak ditemukan pendarahan baru di kepala. Tetapi, karena memang pembengkakan otaknya tidak berkurang, kami sudah berupaya dan sampai tadi malam serta tadi pagi, otaknya namanya brain dead, sudah tidak berfungsi lagi,” ucapnya.

Baca juga:

Nusyirwan Ismail Meninggal, Jenjang Karirnya dari Pembantu Dekan Sampai Wawali Samarinda

Pematangan Lahan Jadi Tameng Aktivitas Penambang Ilegal

Nusyirwan Ismail Meninggal, Begini Sikap KPU Terkait Kelanjutan Pencalonan Pasangan AnNur

Remaja Ini Pinjam Jaket Temannya Setiap Hari; Setahun Berlalu, Terjadi Hal yang Mengharukan

Adanya kondisi brain dead tersebut, dijelaskan Rachim sudah tidak ada kemungkinan lagi dilakukan upaya lanjutan.

“Terakhir, kami sudah tidak bisa lakukan (tindakan, red) lagi, Namanya brain dead, sudah mati otaknya. Semua keluarga setuju, bahwa beliau sudah tidak bisa ditolong. Beliau, pukul 12.30, sudah berpulang,” ucapnya.

Kondisi brain dead itu pun sudah lebih dahulu disampaikan kepada pihak keluarga Nusyirwan, serta Andi Sofyan Hasdam yang juga merupakan dokter.

“Kami kan ada semua tim kumpulkan, beruding dengan keluarga. Pak Sofyan Hasdam juga ikut, karena beliau juga medis, dan semua setuju dan sudah mengerti,” ucapnya.

Baca juga:

Nusyirwan Ismail Meninggal - Dua Polisi Simpan Cerita Unik tentang Nusyirwan, Terutama Soal Sepatu