Wafatnya Nusyirwan Meninggalkan Banyak Kenangan, Ini Pengakuan Sopir dan Ajudannya

Banyak kenangan mengenai Nusyirwan yang membekas di kepala Irmansyah, sopir pribadi yang sudah melayani Wakil Walikota Samarinda

Editor: Sumarsono
tribunkaltim.co/arif zulkifli
Nusyirwan Ismail dalam kenangan 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Banyak kenangan mengenai Nusyirwan yang membekas di kepala Irmansyah, sopir pribadi yang sudah melayani Wakil Walikota Samarinda ini delapan tahun terakhir.

Irmansyah menuturkan, Nusyirwan merupakan pribadi yang tak kenal lelah. "Saya kadang heran juga. Bapak ini seperti tak ada capeknya. Pagi sampai sore kerja, kemudian pulang ke rumah sebentar, lanjut main tenis sampai malam. Setelah selesai, bila ada undangan, Bapak jalan lagi," kata Irmansyah, Selasa (27/2).

Hal lain yang membuat Irmansyah betah bekerja bersama Nusyirwan adalah Nusyirwan merupakan pribadi yang tak bisa marah. "Beliau itu tidak bisa marah. Maksudnya marah yang meledak-ledak itu. Paling Beliau hanya mengingatkan. Jangan diulangi lagi ya," ujar Irmansyah, menirukan ucapan Nusyirwan.

Baca: Cawagub Nusyirwan Meninggal, Sofyan Hasdam Bocorkan Sosok Penggantinya

Soal makanan, menurutnya, Nusyirwan tak punya pantangan. Nusyirwan paling menyukai menu Nasi Padang. "Tidak ada pantangan. Semua bisa dimakan. Nasi padang, nasi campur, bebek goreng. Tapi biasanya kalau saya antar ke Balikpapan mau keluar kota, Bapak sukanya nasi padang," ungkapnya.

Meski tak punya pantangan makanan, lanjut Irmansyah, Nusyirwan sangat menjaga kadar gulanya. "Bapak tidak mau the terlalu manis. Jadi, setiap kali dibuatkan teh, gulanya diberi terpisah," ujarnya.

Kesan sebagai sosok merakyat dan tak mengenal lelah juga disampaikan Ahmad Ansar, ajudan almarhum Nusyirwan. Selama menjabat sebagai Wakil Walikota Samarinda, salah satu hal yang cukup sering dilakukan adalah melihat secara langsung kondisi riil di lapangan, alias melakukan inspeksi mendadak (sidak).

Dalam catatan Tribun, sejumlah sidak yang dilakukan di antaranya terkait kerusakan lingkungan akibat aktivitas tambang batu bara, barang-barang kedaluwarsa, tanah longsor, dan memergoki pengetap membeli BBM di SBPU, hingga mendatangi langsung lokasi penimbunan BBM.

"Beliau itu memang sering sidak. Asal infonya valid, pasti didatangi. Pernah Ketua RT melapor malam-malam. Bapak juga langsung berangkat. Itu soal jalan rusak di Bengkuring," tutur pria yang sudah 7 tahun menjadi ajudan Nusyirwan kepada Tribun, Selasa (27/2).

Baca: Nusyirwan Ismail Wafat, Sofyan Hasdam Cari Pengganti, Rizal Effendi Calon Utama?

Bagi Ansar, Nusyirwan juga sosok yang konsisten dengan aturan. Ansar mencontohkan dalam masa Pilgub Kaltim yang sedang berjalan saat ini. Sekali pun, kata dia, Nusyirwan tak pernah memaksa dirinya atau ajudan lainnya untuk ikut berkampanye, atau melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan Pilgub Kaltim.

Bukan hanya itu, Nusyirwan juga menurutnya tak mau menggunakan fasilitas dinas sebagai Wakil Walikota Samarinda, ketika berkampanye.

"Hubungan saya dengan beliau itu kan di Balaikota. Jadi nggak pernah ditugaskan atau disuruh kalau ada hubungannya dengan Pilgub," ujarnya.

Baca: Pelatih Arema Justru Khawatir Lolos Semifinal PGK 2018

Dan bukan melarang, Nusyirwan juga pernah meminta secara khusus agar para ajudan mengimbau para ASN yang ada di sekelilingnya untuk menjaga netralitas, dan tetap memilih paslon yang bertarung sesuai hati nurani.

"Saya sudah sampaikan di apel pagi, dan lain. Tetap netral. Kalau memilih pakai hari nurani," ujar Ansar menirukan pesan Nusyirwan semasa hidupnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved